Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh mempersoalkan tes keperawanan untuk siswi sekolah menengah atas yang bakal diterapkan Dinas Pendidikan Kota Prabumulih, Sumatera Selatan. "Untuk apa sih dilakukan tes virginity itu? Untuk apa?" kata Nuh, di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa, 20 Agustus 2013.
Jika memang ditujukan untuk mengetahui siswi yang pernah berhubungan intim di luar nikah, sehingga siswi itu dinilai tak perawan lagi, Nuh tetap tak melihat pentingnya pelaksanaan tes keperawanan.
"Terus mau diapain kalau sudah tahu bahwa dia telah melakukan itu? Apakah dia tidak boleh sekolah? Atau apa?" ujar Nuh.
Selain itu, Nuh juga mempersoalkan tes yang hanya ditujukan untuk kaum perempuan. "Terus yang laki-laki ada nggak tes keperjakaan? Ada nggak tes itu? ucapnya. Karena itu, Nuh justru menilai tes semacam itu bersifat kontraproduktif. "Kalau tujuannya untuk perbaikan, ada cara lain yang lebih mulia."
Ubah Nama Tes
Pengamat pendidikan Arif Rahman Hakim meminta pemerintah daerah mengubah nama tes keperawanan menjadi tes kesehatan. Dinas Pendidikan Kota Prabumulih, Sumatera Selatan, berencana membuat tes keperawanan untuk seluruh siswi SMA dan sederajat pada tahun ajaran 2014. Dana tes keperawanan itu nantinya akan diajukan dalam anggaran APBD 2014.
"Itu kebijakan daerah, saya minta namanya jangan tes keperawanan, tapi tes kesehatan yang di dalamnya termasuk tes keperawanan. Kalau dibilang tes keperawanan, itu kurang baik," kata Arif saat dihubungi, Selasa, 20 Agustus 2013.
Sumber: tempo.co