Daya beli yang tinggi diyakini sebagai
penggerak ekonomi. Oleh karena itu, masyarakat dibujuk untuk semakin
konsumtif walau dengan cara menumpuk utang. Padahal ternyata, utang tak
hanya mempengarui keuangan, tapi juga kesehatan.
Para peneliti di
Northwestern University baru-baru ini menemukan kaitan antara utang
yang tinggi dengan peningkatan tekanan darah diastolik, serta kondisi
kesehatan fisik dan mental secara umum di kalangan orang dewasa muda.
Penelitian
yang dimuat jurnal Social Science and Medicine ini menyajikan pemahaman
bahwa utang benar-benar berdampak pada kesehatan. Penelitian sebelumnya
memang telah menemukan risiko kesehatan mental terkait utang, namun
penelitian kali ini ikut menitiberatkan apek fisik.
"Kita
sekarang hidup dalam ekonomi yang berbahan bakar utang. Karena utang
rumah tangga AS sejak tahun 1980 telah meningkat 3 kali lipat, sangat
penting memahami konsekuensi kesehatan yang berhubungan dengan utang,"
kata peneliti, Elizabeth Sweet, seperti dilansir Counsel and Heal,
Selasa (20/8/2013).
Penelitian ini melibatkan data dari 8.400
orang dewasa muda berusia 24 - 32 tahun. Para peneliti menemukan bahwa
rasio utang terhadap aset yang lebih tinggi berkaitan dengan stres dan
depresi yang lebih tinggi pula. Kondisi kesehatan secara umum dan
tekanan darah diastolik juga memburuk.
Peserta dengan utang yang
tinggi mengalami peningkatan tekanan darah diastolik yang signifikan
sebanyak 1,3 persen. Para peneliti menjelaskan bahwa kenaikan 2 poin
dalam tekanan darah diastolik artinya berkaitan dengan peningkatan
risiko hipertensi sebanyak 17 persen dan peningkatan risiko stroke
sebanyak 15 persen.
Mereka yang banyak berutang juga melaporkan
lebih sering mengalami stres, dengan kenaikan rata-rata sebanyak 11,7
persen. Gejala depresi yang muncul juga lebih tinggi dengan peningkatan
rata-rata sebanyak 13,2 persen. Padahal, awalnya peneliti tidak menduga
utang bisa berdampak pada kesehatan orang dewasa muda.
"Anda
tidak akan selalu dapat menduga hubungan antara utang dan kesehatan
fisik pada orang yang sangat muda. Kita perlu menyadari hubungan ini dan
memahaminya dengan lebih baik. Penelitian kami adalah yang pertama
kalinya mengintip bagaimana utang dapat mempengaruhi kesehatan fisik,"
pungkas Sweet.
sumber : detik.com