Skandal daging kuda sedang marak di Eropa. Gara-garanya ada supermarket yang menjual daging kuda dengan memakai label daging sapi. Sebenarnya layakkah daging kuda dimakan manusia?
Maraknya daging kuda pada beberapa makanan seperti burger dan sebagainya di Eropa dan Amerika membuat kekhawatiran.
Pada 10 Januari 2013, sekitar 27 toko burger yang dijual di Irlandia positif menggunakan daging kuda.
Sementara itu, laporan dari Inggris mengatakan kalau sejumlah kuda mati dan di Prancis juga dilaporkan kalau bangkai kuda sudah masuk beberapa wilayah di Prancis.
Saat ini Komisi kesehatan di Eropa melakukan pengujian terhadap daging sapi yang dijual di Inggris. Karena menurut catatan, beberapa restoran sebagian kukuh kalau daging yang digunakan adalah sapi bukan kuda. Dan setelah diuji DNA, hasilnya memang kebanyakan daging kuda.
Menurut beberapa kalangan, kuda merupakan salah satu hewan yang dekat dengan manusia dan tidak pantas dimakan, tapi menurut masyarakat lain daging kuda justru enak rasanya.
Menurut psikiater, boleh tidaknya daging kuda dimakan hanya perbedaan masalah budaya saja.
Kontroversi ini membuat masyarakat di Eropa dan Amerika khawatir karena kebiasaan masyarakat yang senang makan burger, steak dan makanan lainnya.
Sebenarnya, menurut ahli nutrisi makan daging kuda tidak jadi masalah karena semua daging pada dasarnya merupakan sumber protein.
"Seperti daging kerbau, daging kuda cenderung memiliki lebih banyak otot, sehingga memiliki sedikit lemak dan protein yang cukup tinggi dan tinggi akan zat besi," kata Martha McKittrick, ahli gizi di New York seperti dilansir Foxnews, Senin (18/2/2013).
Seorang ahli diet, Esther Blum juga mengatakan kalau daging kuda bisa dijadikan alternatif dan jauh lebih baik daripada daging sapi.
Blum mengatakan kalau pestisida yang termakan oleh sapi, mengandung obesogen, senyawa kimia yang mengganggu sistem endokrin dan akhirnya menyebabkan obesitas. Sedangkan kuda hanya merumput jadi tidak mengandung obesogens yang sama tapi kualitas daging sering tergantung dari bagaimana kuda diberi makan.
Meskipun daging kuda masih terdengar aneh bagi kebanyakan orang di Amerika, daging kuda dijual dan dikonsumsi di banyak negara di seluruh dunia.
Menurut Organisasi Pangan dan Pertanian dunia (FAO), Cina merupakan salah satu konsumen terbesar daging kuda, karena penduduk sering membuat daging kuda untuk sosis atau teman hidangan nasi dan mie. FAO memperkirakan kalau Kazakhstan merupakan konsumsi daging kuda kedua terbesar di dunia.
Beberapa negara juga menganggap kalau rasa daging kuda sama lezatnya dengan daging sapi. Di Indonesia, daging kuda diolah dan dimasak, salah satunya berasal dari daerah Sulawesi. Karena daging sapi yang mahal, penduduk sekitar seringkali hanya makan daging kuda yang direbus saja atau dijemur dan dijadikan dendeng.
Saat ini, di Oklahoma, California dan Mississippi menetapkan daging kuda dilarang keras untuk dikonsumsi manusia. Pemerintah setempat tidak menginginkan penindasan kuda. Seperti halnya di Texas, sejak tahun 1949 pemerintahnya juga melarang penjualan daging kuda untuk konsumsi.
"Ini hanya persepsi masyarakat yang menganggap daging kuda tabu pada suatu budaya tertentu. Seperti halnya Seekor anjing adalah teman terbaik manusia, dan bagaimana bisa Anda makan teman terbaik manusia? Tidak seorang pun berpikir tentang sapi sebagai makanan pendamping," kata Dr Dale Archer, psikiater bersertifikat Fellow Distinguished American Psychiatric Association
Sumber: liputan6.com