Harga Rumah Kelas Menengah Melonjak, Tapi Penjualan Anjlok - IniKabarKu.com

Breaking


PERKEMBANGAN VIRUS CORONA

Berita Selengkapnya

Bersama Lawan Covid-19

Harga Rumah Kelas Menengah Melonjak, Tapi Penjualan Anjlok

 
Kenaikan harga rumah (q to q) untuk kelas (tipe) menengah tercatat paling tinggi selama triwulan II-2012 dibandingkan 3 bulan sebelumnya. Selain itu tipe rumah ini juga mengalami penurunan penjualan paling tajam.
Demikian hasil survei Bank Indonesia (BI) mengenai survei harga properti residensia.


"Peningkatan tertinggi terjadi pada rumah tipe menengah sebesar 1,38%. Sementara berdasarkan wilayah, Palembang mengalami kenaikan harga paling tinggi 1,90%, terutama pada tipe rumah menengah 2,78%. Peningkatan harga yang cukup tinggi juga terjadi di wilayah Manado,dengan kenaikan harga tertinggi terjadi pada rumah tipe kecil," jelas survei tersebut.

BI juga mencatat dari sisi harga, properti residensial rata-rata mengalami kenaikan (year on year/YoY) sebesar 3,68% atau lebih tinggi dibandingkan kenaikan harga periode yang sama tahun lalu 3,59%.

Secara YoY kenaikan harga rumah terjadi untuk semua tipe, kenaikan tertinggi justru terjadi pada rumah tipe kecil sebesar 4,16%. Berdasarkan wilayah kenaikan harga paling tinggi masih terjadi di Medan sebesar 7,61%. Kenaikan harga jual juga terjadi di wilayah Manado sebesar 4,68%, peningkatan tertinggi terjadi pada rumah tipe kecil 8,29%.

"Secara YoY kenaikan harga properti residensial pada triwulan III-2012 diperkirakan mengalami kenaikan dibanding triwulan yang sama tahun sebelumnya yaitu sebesar 3,73%," katanya.

Hasil survei BI itu juga menunjukkan volume penjualan rumah mengalami penurunan pada triwulan II-2012, terutama terjadi tipe rumah menengah . Terjadi penurunan penjualan sebesar 4,55% (q to q). Penurunan penjualan rumah tipe menengah sebesar 18,25%. Wilayah Palembang dan Bandar Lampung mengalami penjualan rumah tipe menengah terendah.

"Kebutuhan tahun ajaran baru dan persiapan menjelang puasa dan lebaran mempengaruhi mempengaruhi konsumen dalam pembelian properti di samping naiknya harga jual rumah," jelas survei itu.

Selain itu juga ketentuan DP minimal atau loan to value sebesar 30% untuk rumah tipe minimal 70 meter persegi dirasakan memberatkan konsumen untuk membeli rumah.

Survei harga properti residensial merupakan survei tiga bulanan yang dilaksanakan sejak triwulan I-1999 oleh BI. Dilakukan terhadap sampel kalangan pengembang properti di 12 kota yaitu Medan, Palembang, Bandar Lampung, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Denpasar, Banjarmasin, Manado, dan Makassar.

Wilayah Jabodetabek mulai disurvei pada triwulan I-2002, dan pada triwulan I-2004 ditambah kota Pontianak sehingga menjadi 14 kota. Total responden yang disurvei mencakup 45 pengembang utama di Jabodetabek dan Banten dan sekitar 215 pengembang di 13 kantor Bank Indonesia.

Istilah rumah kecil dalam survei ini merujuk pada rumah dengan tipe di bawah 36 m2, sedangkan rumah tipe menengah dalam rentang 36-70 m2 dan rumah tipe besar , dengan ukuran di atas 70 m2.


sumber : detik.com