Video tabrak lari yang terjadi di Km 97, Tol Cipularang, pada Minggu dini hari lalu, kini ramai menjadi perbincangan di media sosial. Video berdurasi 55 detik ini mengundang banyak simpati warga.
Mereka pun mengecam pengendara mobil yang kabur dan mendorong polisi untuk mengusut tuntas kasus tabrak lari tersebut. Dalam video tersebut, terlihat dua orang laki-laki sedang mengeluarkan sopir Elf yang terjepit bodi kendaraan. Dua orang laki-laki tersebut adalah Fathkun Nadjib (50), pemimpin klub offroad Jelajah Tanah Air (Jelata), dan anaknya, Dede.
Saat Fathkun dan anaknya memasang tambang di badan mobil Elf untuk dikaitkan ke mobilnya, tiba-tiba mobil dari samping kanan mobil Elf yang melaju kencang menabrak pintu dan bagian depan kanan mobil.
Fathkun yang berada persis di depan kanan mobil ikut tertabrak dan terpental ke sebelah kiri mobil Elf saking kerasnya benturan. Suara histeris beberapa orang perempuan pun terdengar begitu tabrak lari terjadi.
Sambil berteriak dan memanggil, "Pak… Bapak… ya Allah, tolong Bapak… Pak… Bapak…" begitu suara seorang perempuan terlihat mendekati korban yang setengah tertelungkup. Sementara itu, korban lainnya, Dede, berusaha untuk berdiri. Posisi Dede yang berada di sebelah kiri mobil tak membuatnya tertabrak langsung oleh kendaraan tersebut.
Video ini mengundang banyak komentar. Aksi pengecut pengendara mobil yang memilih kabur setelah menabrak pun menuai banyak kecaman. Bahkan, pengguna forum Kaskus membuat gerakan, "Ayo bantu usut kasus tabrak lari Fathkun Najib".
Kecelakaan tersebut diakui pihak PJR Tol Cipularang. Melalui sambungan telepon, salah satu petugas PJR menyatakan, kejadian berlangsung pada Minggu malam sekitar pukul 01.00 WIB. Saat ini, kasus tabrak lari tersebut ditangani Polres Purwakarta.
"Kebetulan bukan saya yang jaga malam itu. Jadi, tidak tahu detailnya seperti apa. Tapi, kasusnya sudah dilimpahkan ke Polres Purwakarta," ujar petugas PJS, Ahmad, Selasa (2/12/2014).
Sementara itu, Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Martinus Sitompul membenarkan peristiwa tabrakan tersebut. Ia menyatakan, peristiwa tersebut menimbulkan korban jiwa. "Kejadiannya di Km 97. Sesuai prosedur, dari PJR dilimpahkan ke kepolisian setempat. Karena kejadian terjadi di Km 97, polisi yang menangani kasus ini Polres Purwakarta. Saya masih sedang meminta data lengkapnya," tutur Martinus.
Sumber: kompas.com