Adanya kendala teknis membuat pengumuman kelulusan tes CPNS dari jalur tenaga honorer kategori dua (K2) batal diumumkan Rabu (5/2/2014) kemarin.
Seperti dikutip dari surat Pemberitahuan KemenPAN-RB Nomor B/758/S.PAN-RB/2/2014, disebutkan pengumuman kelulusan peserta seleksi tidak dapat dilakukan karena ada kendala teknis.
"Dikarenakan ada kendala teknis, maka pengumuman kelulusan seleksi CPNS dari Tenaga Honorer K2 ditunda dalam waktu yang tidak terlalu lama," kata Sekretaris KemenPAN-RB selaku Sekretaris Tim Pengarah PANSELNAS, Tasdik Kinanto, Kamis (6/2/2014).
Lalu kapan hasil tes akan diumumkan?
Kepala Biro Hukum dan Komunikasi Informasi Publik (KIP) KemenPAN-RB Herman Suryatman memastikan pengumuman hasil tes CPNS honorer tidak dapat dilakukan pada hari Kamis ini (6/2/2014).
Pasalnya, KemenPAN-RB masih harus berkonsultasi dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebelum mengumumkan hasil tes. Pertemuan antara MenPAN-RB Azwar Abubakar dengan Presiden SBY batal dilakukan pada Rabu kemarin (5/2/2014) karena SBY masih berada di luar kota.
"Rencananya Pak Menteri bertemu Presiden untuk konsultasi besok (Jumat 7 Februari 2014). Setelah Pak Menteri menghadap Presiden, baru ketahuan, kapan bisa diumumkan," terang Herman saat berbincang dengan Liputan6.com.
Apakah hasil tes bisa diumumkan setelah pertemuan dengan Presiden?
Herman belum bisa memastikan. "Yang jelas kalau sudah firm secepatnya. Dalam waktu tidak terlalu lama. Bisa 1-2 hari lagi," jelas dia.
Pemerintah sebelumnya mengumumkan hasil seleksi CPNS honorer K2 pada 5 Februari 2014. Menurut MenPAN-RB Azwar Abubakar, pengumuman hasil CPNS dari jalur honorer K2 ini bersifat final. Peserta yang namanya lulus atau tercantum artinya langsung lolos sebagai PNS
Azwar menjelaskan, pengangkatan tenaga honorer K2 menjadi CPNS sangat diprioritaskan untuk tenaga guru, tenaga kesehatan, tenaga penyuluh, serta tenaga teknis/administrasi tertentu. Selain itu, pengangkatan ini disesuaikan dengan kebutuhan instansi dan kemampuan keuangan negara sampai dengan tahun anggaran 2014.
Dari 605.170 peserta tes, sebanyak 254.774 atau 42% diantaranya merupakan tenaga pendidik. Adapun tenaga kesehatan sebanyak 17.124 orang, tenaga penyuluh ada 5.585 orang, dan 327.696 orang, atau 54% merupakan tenaga teknis/administrasi.
Ia menyebutkan, dari berbagai masukan dan aspirasi daerah, yang paling banyak dibutuhkan oleh daerah adalah tenaga kependidikan. "Karena itu kami mengalokasikan antara 40%-50% yang akan diterima menjadi CPNS," terang Azwar.
Sumber: liputan6.com