Tak ada satupun orang yang tahan dengan bau mulut lawan bicaranya.
Bahkan ini bisa memberi kesan buruk secara langsung kepada orang lain
yang diajak berinteraksi. Beruntung ada beberapa cara yang relatif
sederhana dan mudah untuk menanggulangi bau mulut alias halitosis ini.
"Sebenarnya
bau mulut berasal dari gas-gas yang dihasilkan bakteri yang menumpuk
dalam mulut, gusi, gigi dan lidah. Masalahnya banyak dari gas-gas ini
yang mengandung sulfur, yang membuat mereka memiliki bau busuk
menyengat," terang Dr. Jeffrey Spiegel, dokter spesialis THT dari
Boston, AS.
"Cara sederhana untuk mengatasi kondisi ini tentu
saja menyikat gigi dan flossing, begitu juga dengan pembersih lidah yang
dapat membersihkan bakteri-bakteri berbau busuk dari balik lidah Anda,"
imbuhnya.
Selain itu, ada lima cara lain yang ampuh melawan bau mulut, seperti dikutip dari Livescience, Rabu (2/10/2013) berikut ini:
1. Kunjungi dokter gigi
"Jika
bau mulut Anda tak kunjung hilang dalam waktu lama, tak ada salahnya
mengunjungi dokter gigi Anda. Sebab sekali bakteri-bakteri tertentu
menempel di gigi Anda, mereka dapat membentuk plak yang harus
dibersihkan langsung oleh profesional," saran Chetan Kaher, dokter gigi
dari London.
Mengapa plak ini harus segera dibersihkan? Menurut
Kaher, plak-plak tersebut dapat menggerogoti gigi, tak hanya menyebabkan
gigi berlubang tapi juga bau mulut. Halitosis sendiri juga dapat
diakibatkan oleh kerusakan gigi dan gigi yang membusuk, dan satu-satunya
cara untuk memastikannya adalah dengan menemui dokter gigi.
2. Cek hidung
Penyebab
utama lainnya dari bau mulut adalah sekresi bau busuk dari saluran
hidung seseorang akibat infeksi sinus, kehadiran bakteri-bakteri
tertentu dalam hidung dan penyakit pada rongga hidung.
"Masalah
ini sudah bisa terselesaikan menggunakan metode cuci hidung dengan
saline nasal. Namun jika masih membandel, ada baiknya Anda menemui
dokter THT," kata Spiegel.
3. Batu tonsil
"Tonsil
berupa gumpalan-gumpalan jaringan getah bening di bagian belakang
tenggorokan ini tidak benar-benar bulat seperti permen karet tapi
seperti buah prem yang memilih banyak celah dimana bakteri bisa menumpuk
di dalamnya," terang Kaher.
Terkadang batu tonsil terbentuk dari
mikroba-mikroba berikut puing-puingnya yang terperangkap dalam mulut.
Baik Kaher maupun Spiegel sepakat jika batu tonsil dapat menimbulkan bau
busuk dan berkontribusi terhadap halitosis.
Beruntung batu
tonsil dapat dihilangkan oleh sebuah alat yang disebut Waterpik, berupa
air yang disemprotkan dengan tekanan tertentu ke batu tonsil sehingga
mereka bisa dikeluarkan. Tapi jika batunya cukup besar dan terus
menumpuk, dokter harus segera mengeluarkannya. "Bahkan kami seringkali
harus mengambil tonsil seseorang karena mulutnya begitu bau," tutur
Spiegel.
4. Pilih-pilih makanan
Makanan
seperti bawang merah maupun bawang putih telah lama diketahui dapat
menyebabkan bau mulut, tapi bukan hanya karena sisa-sisanya mudah
menumpuk di dalam mulut Anda. "Masalahnya pada orang-orang yang
mengonsumsi bawang putih, misalnya, senyawa kimia dari makanan tersebut
akan dibawa masuk ke dalam tubuh oleh sel-sel darah dan dikeluarkan
melalui paru-paru," jelas Spiegel.
Itulah mengapa napas Anda
benar-benar bau seusai mengonsumsi bawang putih, dan bau ini tak hanya
berasal dari mulut Anda. Namun tak ada yang bisa mengatasinya selain
menunggu sampai baunya reda sendiri, menutupinya dengan mengunyah permen
mint atau penyegar mulut, atau menghindari makanan yang mengandung
bawang putih.
5. Periksa isi perut
Jika
hal-hal di atas bukanlah penyebab bau mulut Anda atau bau mulut Anda tak
kunjung reda, maka sudah saatnya Anda menemui dokter. Pada beberapa
kasus tertentu, masalah perut juga dapat menyebabkan bau mulut.
Salah
satu penyebab utamanya adalah gangguan refluks asam, dimana asam dan
kandungan perut lainnya bocor dan keluar dari organ tersebut, lalu masuk
ke kerongkongan. Untungnya kondisi ini dapat diobati dengan meminum
antasida.
sumber : detik.com