Yuki Irawan, pemilik pabrik kuali di Kampung Bayur Opak, Desa Lebak Wangi, Kecamatan Sepatan Timur, Kabupaten Tangerang membantah telah menyiksa buruh. Hal itu, diungkapkannya saat diperiksa polisi di Polresta Tangerang.
“Jadi dia bilang tidak seperti yang disampaikan para korban. Bagi penyidik itu sesuatu yang normal dari tersangka, ketika mendapat tuduhan seperti itu,” ujar Kasat Reskrim Polresta Tangerang Kompol Shinto Silitonga, di Tangerang, Rabu (8/5/2013).
Shinto menambahkan, polisi terus memeriksa Yuki secara intensif. "Saat ini, proses penyidikan masih terus dilakukan," ujar Shinto.
Sementara itu, ketika dimintai keterangan oleh wartawan, Yuki lebih banyak berkelit. Dia bilang, dia hanya lalai dalam melakukan pengawasan. “Saya sama sekali tidak pernah memukul. Saya hanya lalai, tidak mengawasi saat penggerebekan,” katanya.
Saat ini, petugas Polresta Kabupaten Tangerang juga tengah menyelidiki tiga orang oknum aparat yang diduga menjadi beking usaha Yuki Irawan. Dari tiga orang tersebut, dua diantaranya berasal dari kepolisian, yakni berinisial AH dan J. Sedangkan satu orang lainnya, adalah dari TNI yang berinisial IS.
Kepala Desa Tetap Bela Yuki
Kepada Desa Lebak Wangi, Mursan |
Kepala Desa Lebak Wangi, Mursan, membantah keterlibatannya dalam membekingi indudtri kuali yang dikelola kakak iparnya, Yuki Irawan. Mursan yakin ada motif lain dibalik kasus yang mencuat hingga Yuki ditetapkan sebagai tersangka kasus perbudakan.
"Menurut saya ini cuma masalah persaingan bisnis aja antara Yuki dengan pebisnis di lingkungan setempat. Dengan isu ini mereka ingin menjatuhkan," kata Mursan, Kamis 9 Mei.
Mursan meyakinkan tidak ada kekerasan dalam aktivitas pabrik kuali milik kakak iparnya. Kalau pun ada kerja hingga larut malam, semua dihitung lembur dan sesuai dengan kesepakatan dengan pekerja.
"Kerja biasanya dari pukul 08.00 WIB sampai pukul 04.00 WIB sore. Gaji juga sesuai dengan kesepakan dengan pekerja kok ada yang meminta gaji mingguan, bulanan, enam bulan bahkan ada yang tahunan tergantung karyawan yang mau pulang kampung," jelasnya.
Mursan juga membantah karyawan diberi makanan tidak manusiawi seperti nasi basi sebagaimana diberitakan saat ini. "Itu semua tidak benar," ucapnya.
Mursan meminta masyarakat untuk tidak terprovokasi, karena selama ini pemberitaan menyudutkan kakak iparnya, sementara tidak banyak yang meminta keterangan langsung dari tersangka maupun keluarga Yuki.
Sumber: okezone.com