Tak Terima Dijajah China, Biksu Tibet Nekat Bakar Diri - IniKabarKu.com

Breaking


PERKEMBANGAN VIRUS CORONA

Berita Selengkapnya

Bersama Lawan Covid-19

Tak Terima Dijajah China, Biksu Tibet Nekat Bakar Diri



Seorang biksu Tibet kemarin melakukan aksi bakar diri di Ibu Kota Kathmandu, Nepal. Insiden ini menandai aksi bakar diri ke-100 terkait protes penjajahan China di wilayah Tibet.


Surat kabar the New York Times melaporkan, Kamis (14/2), polisi Nepal Keshav Adhikari mengatakan lelaki yang diperkirakan berusia 20-an tahun itu langsung dibawa ke rumah sakit dalam kondisi kritis setelah kejadian. Saksi mengatakan pria itu berpakaian layaknya pendeta Buddha dan meneriakkan kata-kata perlawanan terhadap China sebelum akhirnya membakar diri.

Seorang pelayan dari Kafe Golden Eye, Prasant Tamang, mengatakan lelaki itu sempat menggunakan kamar mandi di restoran tempat dia bekerja sebelum melakukan aksi bakar diri. Tamang kemudian menemukan satu botol bensin dan pakaian di dalam kamar mandi. "Dia terlihat seperti ratusan pendeta Tibet lainnya dan saya tidak menyangka lelaki itu akan melakukan aksi bakar diri."

Perdana Menteri Tibet yang saat ini berada dalam pengasingan, Lobsang Sangay, menyatakan kesedihannya terkait aksi bakar diri di Nepal dan pihaknya juga meminta agar warga Tibet tidak melakukan aksi ekstrem, termasuk bakar diri.

Namun, dia juga menyalahkan aksi ini kepada pemerintah China. "Kependudukan China atas Tibet dan terjadinya penindasan terhadap warga Tibet menjadi alasan utama aksi bakar diri," kata Sangsay.

Pemerintah China telah mengecam tindakan bakar diri. Negeri Tirai Bambu itu menganggap aksi bakar diri sebagai tindak kriminal dan memerintahkan polisi agar melakukan penyerangan.

Pekan lalu, media milik pemerintah China menulis, setidaknya 70 warga Tibet ditangkap di Provinsi Qinghai lantaran dianggap telah menghasut orang lain untuk melakukan aksi bakar diri. Pengadilan China juga telah menghukum seorang warga Tibet 13 tahun penjara atas kasus sama.

Selama bertahun-tahun, para pemimpin China menuding pemimpin spiritual Tibet, Dalai Lama, sebagai dalang dari banyaknya aksi bakar diri. Namun, warga Tibet menepis klaim itu. Mereka menganggap hal ini sebagai propaganda dan menyatakan aksi bakar diri itu terjadi akibat tindakan represif yang dilakukan polisi China sebagai langkah untuk mengekang kebebasan beragama di wilayah Tibet.

Nepal yang terletak di antara China dan India selama bertahun-tahun menjadi tempat bagi para warga Tibet yang berhasil meloloskan diri dari cengkeraman pemerintah China. Dalam beberapa tahun terakhir, pemimpin China juga telah menekan pemerintah Nepal agar membatasi pengungsi dari Tibet dan protes politik yang dilakukan warga Tibet di Nepal.

Sumber: rimanews.com