Leptospirosis, Penyakit Kencing Tikus yang Menghantui Saat Banjir - IniKabarKu.com

Breaking


PERKEMBANGAN VIRUS CORONA

Berita Selengkapnya

Bersama Lawan Covid-19

Leptospirosis, Penyakit Kencing Tikus yang Menghantui Saat Banjir


Salah satu penyakit yang harus diwaspadai saat banjir melanda adalah leptospirosis alias penyakit kencing tikus. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri leptospira yang disebarkan lewat hewan. Yang paling banyak menimbulkan kasus wabah di Indonesia adalah lewat air kencing dan kotoran tikus.

Saat terjadi banjir, tikus-tikus yang tinggal di liang-liang tanah akan ikut keluar menyelamatkan diri. Nah, tikus tersebut akan berkeliaran di sekitar manusia, sehingga kotoran dan air kencingnya akan bercampur dengan air banjir.

"Apabila ada orang yang memiliki luka kemudian terendam air banjir yang sudah tercampur dengan kencing tikus yang mengandung bakteri lepstopira, maka orang tersebut dapat terinfeksi dan akan jatuh sakit," kata Prof dr Tjandra Yoga Aditama, MPH, Direktur Jendera Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Kementerian Kesehatan.


Leptospirosis juga dikenal sebagai demam canicola, demam ladang tebu, dan demam 7-hari. Penyakit ini pertama kali dilaporkan pada tahun 1886 oleh Adolf Weil sehingga disebut juga sebagai penyakit atau sindrom Weil.

Kuman leptospira dapat hidup di air tawar selama lebih kurang 1 bulan. Bahkan leptospira juga bisa bertahan di tanah yang lembap, tanaman, maupun lumpur dalam waktu lama. 

Kuman leptospira ini dapat 'berenang' di air sehingga bisa menginfeksi kaki manusia yang sedang terluka. Umumnya laporan orang yang terkena leptospirosis terjadi setelah banjir.

"Saat terjadi banjir, tikus-tikus yang tinggal di liang-liang tanah pada keluar menyelamatkan diri. Kotoran dan urinnya masuk ke air banjir, bisa masuk ke makanan dan apabila masuk ke tubuh dan menyerang otak bisa berbahaya," kata Dr Latre Buntaran SpMK, dokter spesialis mikrobiologi klinik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ketika dihubungi detikHealth, Jumat (18/1/2013).

Leptospira juga bisa memapar mereka yang banyak bersentuhan dengan binatang seperti peternak, petani, dan dokter hewan. Petugas pembersih selokan juga memiliki risiko terpapar leptospitosis.

Selain tikus, hewan yang berpotensi menularkan penyakit ini adalah kucing, kuda, kelelawar, babi, kambing, domba, dan tupai.

Sumber: detik.com