Asosiasi Perusahaan Penjual Tiket Penerbangan Indonesia (Astindo) sebenarnya telah mengimbau para anggotanya untuk menghentikan sementara penjualan tiket Batavia Air. Dengan dihentikannya operasi Batavia Air, para agen perjalanan dirugikan sama seperti berhenti beroperasinya Adam Air.
Menurut Ketua Bidang Tiket Astindo Pauline Suharno, seluruh agen perjalanan memiliki dana deposit Rp22 miliar. "Karena kami itu kreditur kesekian, tidak akan dibayar sama seperti kasus Adam Air dahulu. Kami tak bisa tarik uang deposit itu," katanya.
Dari pengalaman sebelumnya, Pauline mengatakan pihaknya sulit meminta dana deposit dari aset perusahaan pailit yang diserahkan kepada kurator. Selain itu para agen perjalanan juga mengaku telah melakukan penambahan dana deposit sekitar Rp 15 juta untuk pemesanan tiket Batavia Air menjelang hari raya Imlek.
"Para travel agent anggota kami padahal sudah top up menjelang Imlek. Banyak yang beli tiket ke daerah untuk merayakan hari besar ini dengan keluarganya di kampung masing-masing," ungkap Pauline.
Sebagai informasi ILFC menggugat Batavia Air atas utang pembayaran sewa dua pesawat Airbus A330. Pesawat tersebut awalnya akan digunakan untuk melayani penerbangan haji tetapi Batavia Air kalah tender di Kementerian Agama untuk menjadi maskapai penerbangan pengangkut jemaah haji
Sumber: metrotvnews.com