Kekalahan Samsung dalam sengketa paten melawan Apple di Amerika Serikat berpotensi membawa efek besar pada pihak yang kalah, namun pihak Samsung Electronics Indonesia meyakinkan bahwa kejadian tersebut tak akan berdampak pada penjualan produk Samsung di Indonesia.
"Karena kejadiannya di Amerika Serikat sana, bukan di Indonesia. Ini jadi pelajaran juga buat kita dalam berinovasi, harus lebih memperhatikan konsumen" ujar Vice President Mobile Business Samsung Electronics Indonesia Andreas Motitzdalam acara peluncuran tablet Samsung Galaxy Note 10.1 di Jakarta, Kamis (30/8/2012) kemarin.
"Sayang sekali konsumen Amerika harus membayar lebih mahal untuk mendapatkan gadget," kata Andreas.
Menurut Andreas, Indonesia adalah pasar yang penting bagi Samsung. Alasannya tidak jauh-jauh dari jumlah penduduk yang menyediakan pasar besar untuk produk-produk teknologi.
"Pertumbuhan pasar tablet di Indonesia luar biasa, hampir mencapai 500 persen dalam waktu kurang dari 1tahun," ujar Andreas, mengacu pada data antara Agustus 2011 hingga Juli 2012 tanpa merinci angka persisnya. Samsung sendiri mengklaim menguasai 47 persen pangsa pasar tablet di Tanah Air.
Samsung dan Apple adalah dua rival besar yang terlibat perseteruan terkait hak paten di seluruh dunia. Minggu lalu, Samsung menderita kekalahan dari Apple di kasus pelanggaran paten dalam pengadilan di San Jose, Amerika Serikat.
Sebagai akibatnya, sejumlah produk buatan vendor Korea Selatan tersebut yang dinilai melanggar paten terancam tidak bisa dijual di Amerika Serikat.
sumber : kompas.com