Oknum Wartawan Paksa Foto Pekerja Massage Setengah Telanjang - IniKabarKu.com

Breaking


PERKEMBANGAN VIRUS CORONA

Berita Selengkapnya

Bersama Lawan Covid-19

Oknum Wartawan Paksa Foto Pekerja Massage Setengah Telanjang

Wati (34), pegawai massage yang terletak di kawasan Kampung Baru Tanjungpinang mendapat tindakan kekerasan oleh beberapa orang yang mengaku oknum wartawan, Kamis (6/9/2012) sekitar pukul 21.30 WIB. Menurut pengakuan Wati, ada empat orang datang membuka baju Wati dan mengambil foto Wati secara paksa.

Ketika itu dia sedang menangani pelanggan di salah satu kamar tersebut. Tiba-tiba dari luar ruangan terdengar suara pintu yang diketuk. Namun Wati tidak mengabaikan karena ia pikir yang mengetuk pintu itu adalah teman pasiennya.

"Saya masih dengan pelanggan sedang massage, ada orang gedor-gedor pintu dari luar. Saya kira mereka teman-temannya pelanggan, biasanya begitu kalau yang lain sudah selesai mereka suka gangguin temannya," ujar Wati yang ditemui Tribun Batam (Tribun Network) saat membuat Laporan di Polres Tanjungpinang.

Karena risih dengan suara gedoran pintu tersebut, Wati membuka pintu kamar, tiba-tiba empat orang masuk dan marah-marah kepada wati. Lantas kedua tangan wati dipegang dan bajunya dipaksa untuk dibuka. Wati mencoba melawan mereka, baju Wati sempat dibuka sampai ke bagian dadanya, lantas mereka mengabadikan foto Wati dalam keadaan baju terangkat keatas.

"Saya sempat melawan karena dia memaksa membuka baju saya. Saya nggak tau berapa kali dia mengambil foto, setelah itu dia langsung pergi ke tempat bos di lantai atas," terang Wati lagi.

Setelah mendapatkan foto yang mereka inginkan, gerombolan orang yang mengaku wartawan dari media mingguan itu langsung menemui Benny pemilik massage. Ternyata bukan hanya empat orang saja yang berada didalam yang datang. Di luar ruangan sudah menunggu beberapa orang lagi.

"Yang masuk ke dalam ada empat orang, sedangkan diluar juga ada. Kira-kira ada sekitar 10 orang yang datang," lanjut Wati.

Sedangkan pelanggan Wati Warga Negara Singapura yang sedang massage dengannya langsung ketakutan melihat kejadian itu. Ia diam di sudut ruangan ketika Wati dianiaya oleh keempat orang tersebut.

"Pelanggan saya hanya diam saja, dia mau berbuat apa, saya lihat dia juga takut," terangnya.

Sedangkan Benny pemilik massage yang ikut melapor di Polres Tanjungpinang mengatakan, setelah mereka mendapatkan foto Wati, mereka datang menemui Benny. Mereka memperlihatkan foto Wati kepada Benny dan meminta uang sebanyak Rp 5 juta untuk tutup mulut.

"Mereka memeras saya, semalam uang Rp 5 juta langsung mereka ambil, saya tidak bisa berbuat banyak karena jumlah mereka ada sekitar 10 orang," ungkap Benny.

Sebelum mereka pergi, mereka sempat meninggalkan dua buah koran merek Metro Nusantara dan Kepri Mandiri. Setelah itu keseluruhan pelaku langsung keluar dengan membawa pergi uang Rp 5 juta yang mereka dapat dari hasil memeras Benny.