Tidak semua pedagang bisa membaca keinginan pembeli. Situs pencarian gadget yang dijual toko online di Indonesia, Telunjuk.com, merilis riset perilaku konsumen Indonesia dalam membeli gadget. Hasil penelusuran April 2012 menunjukkan pencarian konsumen bisa berbanding terbalik dengan pasokan barang yang ditawarkan pedagang ritel online.
Telunjuk menemukan BlackBerry menjadi perangkat yang paling banyak dijual pedagang ritel online. Sebanyak 3 dari 10 ponsel yang dijual di pasaran bermerk BlackBerry. Tapi, merek yang paling dicari konsumen justru Samsung.
Ternyata, penawaran BlackBerry menguasai pasar sebesar 33,4 persen. Dari seluruh merek ponsel yang dijual di toko online Indonesia, Samsung hanya memegang 13,4 persen.
Telunjuk melaporkan Samsung sebagai merek yang paling sering dicari konsumen pada April 2012, mencapai 29 persen. Ini menunjukkan kondisi di pasar ponsel berbeda dengan pencarian konsumen.
Mantan raksasa penguasa pasar ponsel, Nokia kini tidak terlalu banyak dicari konsumen. Tapi, pasokannya di pasar masih besar. Porsi penawaran ponsel perusahaan yang sedang dihantam krisis ini masih tergolong besar di pasaran Indonesia dengan posisi 22,9 persen.
Kendati iOS dan Android menjadi sistem operasi dominan di dunia, kondisi di Indonesia berbeda. OS buatan RIM ini masih menguasai penjualan Indonesia. OS BlackBerry memegang pasokan tertinggi dengan 33,4 persen.
Pencarian terhadap smartphone Android sangat besar mencapai 71,5 persen. Tapi, pasokannya di pasaran tidak sebesar pencarian konsumen. Smartphone Android yang beredar di toko-toko online Indonesia hanya berada pada angka 17,2 persen.
Menurut pernyataan resmi Telunjuk, kondisi ini dapat juga disebabkan oleh fakta bahwa konsumen banyak yang mencari produk bermerek BlackBerry tanpa peduli lagi OS yang diusungnya. Tentu saja, produk RIM satu-satunya yang memberikan OS BlackBerry.
iOS kurang populer di pasaran. Sistem operasi dari Apple ini berada pada posisi terakhir pasokan OS sebesar 1 persen. Symbian yang banyak diusung Nokia mencapai 9,7 persen. Windows Phone terpaut jauh dengan angka 1,8 persen.
Sumber : vivanews.com
