Salah satu isu penting saat menjadi orangtua bagi remaja adalah menangani aktivitas seksual dan bagaimana melakukannya dengan aman. Dengan potensi kehamilan remaja dan risiko infeksi menular seksual yang makin tinggi maka orangtua harus khawatir terhadap anak-anaknya, apalagi jika mereka tumbuh secara lebih mandiri.
Penelitian yang dilakukan oleh organisasi Parent Action for Healthy Kids di Amerika Serikat menemukan bahwa ayah bisa membuat perbedaan besar untuk mencegah kehamilan remaja.
"Perilaku dan keterikatan ayah terhadap anak pada setiap tahapan perkembangannya dapat mempengaruhi keputusan anak-anaknya terkait aktivitas seksual dan alat kontrasepsi yang akan digunakannya di masa depan," ujar Barb Flis, pendiri Parent Action for Healthy Kids seperti dilansir dari sexualhealth, Kamis (28/6/2012).
Organisasi ini pun menawarkan 4 cara agar ayah bisa lebih terlibat dalam kehidupan anak-anaknya dan membantu mencegah anak-anaknya membuat keputusan buruk yang mungkin suatu saat nanti berpotensi merusak kesehatan atau masa depannya, diantaranya:
1. Dalam situasi tertentu, jangan banyak bicara tapi perbanyak mendengarkan anak berbicara. Remaja seringkali mengeluh karena diceramahi oleh orangtuanya ketika sebenarnya yang diinginkannya adalah dukungan.
Untuk urusan seks, tentu akan lebih bermanfaat jika Anda mendengarkan pemikiran anak-anak Anda terlebih dulu daripada langsung menyimpulkan sesuatu dan memberinya kuliah tentang hal-hal yang seharusnya dan tidak seharusnya terjadi. Pertanyaan yang terbuka juga dapat menciptakan perbincangan ayah-anak yang mendalam dan jujur.
2. Jangan membicarakan seks dengan anak Anda layaknya dalam sebuah pertemuan bisnis. Pasalnya semua anak akan merasa ketakutan dan segala bentuk antisipasi terhadap perbincangan semacam itu akan membuat anak dan orangtua sama-sama merasa tak nyaman.
Untuk menghindarinya, pertimbangkan untuk membicarakan hal-hal berbau seks dalam dosis yang kecil saja dari waktu ke waktu. Memulai pembicaraan pada waktu-waktu tertentu bisa memberikan dampak yang lebih besar daripada satu kali perbincangan yang atmosfirnya tidak menyenangkan namun tak pernah diulang lagi.
Apalagi jika orangtua dapat menunjukkan kenyamanannya untuk mendiskusikan hal semacam itu, remaja mungkin juga lebih merasa nyaman untuk mendiskusikan pendapatnya dan mengajukan pertanyaan.
3. Bangun hubungan yang baik antara ayah dan anak karena komunikasi adalah proses yang paling penting dalam perkembangan seorang remaja. Cobalah awali dengan membuat perbincangan ringan bersama anak Anda.
Meski temanya tak serius, namun buatlah hal itu sebagai cara untuk menunjukkan bahwa Anda peduli pada aktivitas dan teman-temannya. Hal ini bisa memicu topik-topik lain yang mungkin penting bagi anak Anda.
4. Penting bagi seorang ayah untuk tidak mudah tersinggung. Para remaja cenderung terlalu banyak menggunakan emosinya dan sebaliknya kurang begitu sering menggunakan logikanya. Justru ayah bisa mengambil keuntungan dari hal ini dengan membantu anaknya yang beranjak remaja itu untuk melatih beberapa hal seperti ketegasan yang kelak bisa bermanfaat jika anaknya dewasa nanti.
Apapun cara yang dilakukan ayah untuk terlibat ke dalam kehidupan anak remajanya bisa memberi perbedaan nyata dan menciptakan pengaruh positif yang dapat membimbing anak remajanya untuk membuat suatu keputusan tentang dirinya sendiri.
Sumber : detik.com