3 Kebutuhan Pokok Anak di Masa Pertumbuhan - IniKabarKu.com

Breaking


PERKEMBANGAN VIRUS CORONA

Berita Selengkapnya

Bersama Lawan Covid-19

3 Kebutuhan Pokok Anak di Masa Pertumbuhan

Masa pertumbuhan yang dimulai sejak anak-anak hingga remaja adalah masa yang sangat penting dalam membentuk karatker anak yang berkualitas. Menurut pakar tumbuh kembang, ada 3 kebutuhan pokok yang harus dipenuhi agar anak bisa tumbuh optimal pada masa-masa paling menentukan ini.


Kebutuhan pokok yang pertama adalah pertumbuhan fisik yang baik, antara lain dengan pemberian nutrisi seimbang. Dimulai dengan pemberian Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif selama 6 bulan pertama sejak anak dilahirkan, lalu dilanjutkan dengan pemberian makanan tambahan yang sesuai dengan periode tumbuh kembang.


Setelah kebutuhan pokok yang pertama yakni pertumbuhan fisik terpenuhi, kebutuhan pokok berikutnya adalah kasih sayang. Sejak dalam kandungan hingga usia 2-3 tahun, kasih sayang orangtua akan sangat mempengaruhi pembentukan karakter dan kepribadian anak.


"Nutrisi itu kalau di komputer hanya membentuk hardware saja, isinya atau softwarenya harus dibentuk dengan kasih sayang," kata Dr Soedjatmiko, SpA(K), MSi, pakar tumbuh kembang anak dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) dalam media gathering jelang Konferensi Keluarga Cerdas Frisian Flag di Kemayoran, Jumat (1/6/2012).


Terakhir, kebutuhan pokok yang harus dipenuhi dalam masa pertumbuhan anak adalah stimulasi. Kreativitas dan kecerdasan yang bagus hanya bisa diperoleh anak-anak dengan adanya stimulasi dari orang-orang di lingkungan sekitar, sehingga orangtua berkeajiban membangun lingkungan yang kondusif bagi tumbuh kembang anak.


Khusus untuk kebutuhan anak akan stimulasi, Wakil Menteri Pendidikan Nasional Prof Dr Ir Musliar Kasim, MS mengingatkan agar anak tidak terlalu dipaksa untuk belajar. Saat ini, sekolah-sekolah dasar, bahkan sekolah favorit sekalipun sudah dilarang keras untuk mensyaratkan kemampuan membaca, menulis dan berhitung bagi calon peserta didiknya.


"Kalau ternyata anaknya sudah bisa baca tulis dan berhitung sebelum masuk sekolah, ya tidak masalah. Tapi jangan diwajibkan dengan menetapkan kemampuan-kemampuan tersebut sebagai syarat untuk bisa masuk sekolah, itu tidak boleh. Stimulasi juga tidak perlu dipaksakan," kata Musliar.


Sumber : detik.com