Telinga berdengung bisa sangat menjengkelkan. Gangguan ini mungkin tak terlalu menyebabkan kesulitan dalam beraktivitas, tetapi dapat menyebabkan stres karena sering muncul untuk waktu yang lama. Konon, gangguan ini tidak ada obatnya. Tapi sekarang, peneliti menemukan terapi sederhana yang cukup efektif, yaitu mendengar suara ombak.
Terapi wicara yang dikombinasikan dengan suara ombak laut yang menenangkan dapat membantu meringankan gangguan telinga berdenging atau tinnitus. Peneliti menemukan bahwa penderita tinitus akan lebih mendapat manfaat jika kombinasi teknik ini digunakan bersama dengan pengobatan standar yang sudah ada.
Tinnitus ini diduga dipicu oleh sel-sel saraf di area otak yang bertanggungjawab dalam fungsi pendengaran menjadi terlalu sensitif. Gangguan ini sampai sekarang belum ditemukan obatnya. Terapi dengan cara menutupi dengingan dengan suara yang menyaingi pada frekuensi yang sama dapat meringankan gangguan. Salah satu suara yang efektif adalah suara laut atau ombak.
Terapi perilaku kognitif dengan cara mendiskusikan masalah dengan pasien juga dapat membantu pasien memandang penyakitnya dengan sudut pandang yang berbeda.
Untuk pertama kalinya, para ilmuwan dari Maastricht University di Belanda menggabungkan kedua pendekatan di atas untuk mengobati penderita tinnitus ringan ataupun berat. Penelitian terhadap 492 orang pasien yang diterbitkan dalam jurnal medis The Lancet menemukan bahwa pasien yang diobati dengan kedua teknik di atas mengalami peningkatan kualitas hidup setelah 1 tahun.
"Penelitian ini memberikan bukti kuat bahwa pengobatan baru ini efektif bagi penderita tinnitus. Banyak pasien yang kemudian mengalami stres psikologi akibat penyakit ini. Teknik ini sangat relevan untuk praktek klinis karena strategi pengobatan tinnitus sampai saat ini belum ditemukan, kurang terintegrasi dan mahal," kata peneliti, Dr Riana Cima seperti dilansir Daily Mail, Minggu (27/5/2012).
Metode ini jauh lebih baik dibandingkan dengan terapi suara saja. Hasil temuan menunjukkan bahwa ada perbaikan yang besar dalam mengatasi pikiran negatif dan ketakutan pasien yang disebabkan oleh tinnitus.
"Yang paling penting, temuan ini menangkis anggapan bahwa tidak ada yang dapat dilakukan untuk mengobati tinnitus," kata dr Berthold Langguth dari Universitas Regensburg di Jerman yang juga banyak menangani pasien tinnitus.
Sumber : detik.com
Terapi wicara yang dikombinasikan dengan suara ombak laut yang menenangkan dapat membantu meringankan gangguan telinga berdenging atau tinnitus. Peneliti menemukan bahwa penderita tinitus akan lebih mendapat manfaat jika kombinasi teknik ini digunakan bersama dengan pengobatan standar yang sudah ada.
Tinnitus ini diduga dipicu oleh sel-sel saraf di area otak yang bertanggungjawab dalam fungsi pendengaran menjadi terlalu sensitif. Gangguan ini sampai sekarang belum ditemukan obatnya. Terapi dengan cara menutupi dengingan dengan suara yang menyaingi pada frekuensi yang sama dapat meringankan gangguan. Salah satu suara yang efektif adalah suara laut atau ombak.
Terapi perilaku kognitif dengan cara mendiskusikan masalah dengan pasien juga dapat membantu pasien memandang penyakitnya dengan sudut pandang yang berbeda.
Untuk pertama kalinya, para ilmuwan dari Maastricht University di Belanda menggabungkan kedua pendekatan di atas untuk mengobati penderita tinnitus ringan ataupun berat. Penelitian terhadap 492 orang pasien yang diterbitkan dalam jurnal medis The Lancet menemukan bahwa pasien yang diobati dengan kedua teknik di atas mengalami peningkatan kualitas hidup setelah 1 tahun.
"Penelitian ini memberikan bukti kuat bahwa pengobatan baru ini efektif bagi penderita tinnitus. Banyak pasien yang kemudian mengalami stres psikologi akibat penyakit ini. Teknik ini sangat relevan untuk praktek klinis karena strategi pengobatan tinnitus sampai saat ini belum ditemukan, kurang terintegrasi dan mahal," kata peneliti, Dr Riana Cima seperti dilansir Daily Mail, Minggu (27/5/2012).
Metode ini jauh lebih baik dibandingkan dengan terapi suara saja. Hasil temuan menunjukkan bahwa ada perbaikan yang besar dalam mengatasi pikiran negatif dan ketakutan pasien yang disebabkan oleh tinnitus.
"Yang paling penting, temuan ini menangkis anggapan bahwa tidak ada yang dapat dilakukan untuk mengobati tinnitus," kata dr Berthold Langguth dari Universitas Regensburg di Jerman yang juga banyak menangani pasien tinnitus.
Sumber : detik.com