Remaja Ini Tewas Setelah 12 Jam Bermain Game - IniKabarKu.com

Breaking


PERKEMBANGAN VIRUS CORONA

Berita Selengkapnya

Bersama Lawan Covid-19

Remaja Ini Tewas Setelah 12 Jam Bermain Game

Seorang ayah yang berduka karena sepeninggal anaknya, meluncurkan kampanye tentang bahaya bermain game komputer yang berlebihan. Dalam kampanyenya ia meminta para gamer untuk memberikan jeda waktu istirahat ketika bermain game komputer.



Dilansir Itv (16/5/2012), Chris kehilangan putranya, David Staniforth yang meninggal setahun akibat Trombosis Deep Vein (DVT). Chris mengungkapkan, anaknya dalam sehari menghabiskan dua belas jam untuk bermain game komputer. Sampai saat ini Chris percaya, kebiasaan bermain game dalam waktu lama menjadi faktor berpulangnya David.


Saat ini, Chris memiliki website mengkampanyekan untuk mengambil istirahat secara teratur ketika bermain game. Bukan hanya itu saja, ia juga berharap para produsen game menyoroti bahaya aktivitas bermain game yang terlalu lama dari produk merekan.
Profesor Beverley mengatakan DVT dapat menyerang siapa saja dan tanpa bisa diduga. Bukan hanya itu DVT memukul siapa saja pada usia berapa pun. Jadi masuk akal, bangun dan mengambil istirahat setelah beberapa jam bermain game.


Apa Itu Trombosis vena Deep?


Trombosis vena Deep-(DVT) merupakan suatu kondisi medis umum, tetapi di bawah didiagnosis yang terjadi ketika (bekuan darah) trombus terbentuk di salah satu pembuluh darah besar, biasanya di tungkai bawah, mengarah ke sirkulasi baik sebagian atau seluruhnya diblokir.


Sebuah trombus vena dalam-(bekuan darah) ialah setoran intravaskular yang terdiri dari fibrin dan sel darah merah dengan trombosit variabel dan komponen leukosit.
Deep-vein thrombosis terjadi ketika sebuah bentuk trombus (biasanya di daerah aliran darah lambat atau terganggu) di salah satu pembuluh darah besar, biasanya di tungkai bawah, mengarah ke baik sebagian atau seluruhnya diblokir sirkulasi.


Orang dengan DVT mungkin melihat rasa sakit dan bengkak di kaki di mana bekuan telah terbentuk, meskipun gumpalan yang lebih kecil mungkin tidak menimbulkan gejala apapun.
Masalah utama terjadi ketika bagian dari bekuan darah terlepas dan mengalir ke paru-paru. Kondisi ini, disebut embolus paru Pulmonary embolism (PE), dapat menyebabkan cedera parah atau kematian.


Pulmonary embolism dapat terjadi ketika sebuah fragmen dari bekuan darah istirahat lepas dari dinding pembuluh darah dan bermigrasi ke paru-paru, di mana blok arteri paru atau salah satu cabangnya.


Ketika bekuan yang cukup besar untuk benar-benar memblokir satu atau lebih pembuluh darah yang mensuplai paru-paru dengan darah, dapat mengakibatkan kematian mendadak.
Saat ini diperkirakan 600 ribu orang Amerika akan menderita deep-vena trombosis (DVT) dan embolisme paru (PE).


Sumber : okezone.com