Penggunaan belimbing sebagai obat darah tinggi sangat populer di masyarakat. Tidak sedikit orang yang langsung mengkonsumsi belimbling baik daun maupun buahnya begitu mengetahui tenakan darahnya meninggi. Secara empiris, belimbing juga digunakan untuk menurunkan kolesterol, melancarkan pencernaan, anti kanker, obat sariawan, sakit perut, demam, batuk rejan dan encok.
Secara ilmiah, toksistas akut belimbing terbukti tidak beracun dan aman untuk di konsumsi. Dikalangan masyarakat pemanfaatan belimbing sebagai obat beberapa penyakit telah berlangsung sejak dulu secara turun-temurun.
Kandungan Belimbing.
Belimbing memiliki kandungan vitamin C yang tinggi (33,00 mg/ 100g) dalam belimbing baik bagi kesehatan. Kandungan vitamin C yang tinggi dapat dijadikan antioksidan untuk mencegah penyebaran sel kanker, disamping itu, belimbing berkasiat untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan mencegah sariawan. Sedangkan pektin pada diding sel belimbing mampu mengikat kolesterol dan asam empedu dalam usus hingga mendorong pengeluarannya.
Daun dan Buah
Tidak hanya buah Belimbing yang berguna untuk obat, daunnya pun bahkan lebih banyak digunakan dalam penelitian ilmiah. Hal ini bukan berdasarkan kandungan kimia yang berbeda atau kelebihan dan kekurangan untur pada salah satunya, namun hanya alasan teknis semata. Menurut Drs. VM Bambang Wahjoedi di APU, Serbuk daun lebih mudah distandarkan dalam gram, sedangkan buah sulit dikeringkan hingga tidak jelas parameternya.
K. Heyne dalam Tumbuhan Berguna Indonesia (1987), memilah-milah khasiat masing-masing bagian tanaman belimbing, baik belimbing wuluh "Averrboa bilim"bi maupun belimbing manis "Averrboa carambola". Bahkan batang belimbing manis pun merupakan obat gosok untuk biang keringat. Dalam catatan Heyne, belimbing wuluh lebih banyak digunakan sebagai obat dibanding dengan belimbing manis baik daun, buah, maupun bunganya. Yang menggunakan belimbing sebagai obat ternyata bukan hanya masyarakat Indonesia, orang Belanda yang bermukim di Indonesia pun mempercayai keampuhannya.
Seorang pakar kesehatan dari Filipina, Herminia de Guzman Ladion yang juga menjabat sebagai Chief Pbysical Therapist Departement, Manila Sanatorium and Hospital, menganjurkan penggunaan belimbing untuk pengobatan sakit beguk atau gondong cacar air, demam, dan wasir.
Beberapa Resep.
Tidak jauh berbeda dengan mengobatan menggunakan tumbuh-tumbuhan lainnya, pengobatan mengunakan belimbing juga relatif mudah dan sederhana. Bahan-bahan tambahan juga mudah didapat karena hanya menggunakan rempah-rempah atau bahan-bahan yang biasa digunakan untuk memasak.
Untuk mengobati demam, perasan daun belimbing yang digerus bisa langsung di minum. Atau bisa juga dengan menggunakan rebusan 2 mangkuk daun belimbing rajangan dalam 2 1 air selama 10 menit. Selanjutnya ramuan disaring lalu didinginkan dan dikompreskan pada pemnderita. Peradangan usus besar bisa dikurangi dengan cara memimun rebusan daun belimbing wuluh, menurut Heyne, Ny. Kloppenburg menganjurkan penggunaan gerusan tangkai-tankai muda belimbing wuluh dicampur dengan bawang merah sebagai obat oles untuk sakit gondongan. Ny kloppenburg juga mengobati reumatik dengan campuran daun muda belimbing dengan beberapa rempah. Sementara itu, Dr Boorsma mengatakan bahwa daunnya juga dipakai sebagai obat bisul. Untuk gatal-gatal, sari rajangan daun belimbing dibubuhkan pada kulit yang gatal. Herminia de Guzman juga menganjurkan para penderita wasir untuk memanfaatkan daun belimbing. caranya, rebus 3 mangkuk daun belimbing segar yang dirajang dalam 8 1 air selama 10 menit. Selanjutnya air rebusan disaring dan selagi panas digunakan untuk berendam.
Buah belimbing juga dimanfaatkan untuk mengobati berbagai penyakit lain.
Mesti secara ilmiah khasiat belimbing ini belum sepenuhnya terbukti, namun setidak-tidaknya dijadikan obat untuk pertolongan petama sebelum mengunjungi ahli medis. Terlebih-lebih lagi bagi masyarakat pedesaan yang jauh dari jangkauan para ahli medis. Tapi jangan salah, pengobatan belimbing juga banyak digunakan oleh masyarakat modern, pelanggan dokter ahli sekalipun.
Sumber : heqris.com
Secara ilmiah, toksistas akut belimbing terbukti tidak beracun dan aman untuk di konsumsi. Dikalangan masyarakat pemanfaatan belimbing sebagai obat beberapa penyakit telah berlangsung sejak dulu secara turun-temurun.
Kandungan Belimbing.
Belimbing memiliki kandungan vitamin C yang tinggi (33,00 mg/ 100g) dalam belimbing baik bagi kesehatan. Kandungan vitamin C yang tinggi dapat dijadikan antioksidan untuk mencegah penyebaran sel kanker, disamping itu, belimbing berkasiat untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan mencegah sariawan. Sedangkan pektin pada diding sel belimbing mampu mengikat kolesterol dan asam empedu dalam usus hingga mendorong pengeluarannya.
Daun dan Buah
Tidak hanya buah Belimbing yang berguna untuk obat, daunnya pun bahkan lebih banyak digunakan dalam penelitian ilmiah. Hal ini bukan berdasarkan kandungan kimia yang berbeda atau kelebihan dan kekurangan untur pada salah satunya, namun hanya alasan teknis semata. Menurut Drs. VM Bambang Wahjoedi di APU, Serbuk daun lebih mudah distandarkan dalam gram, sedangkan buah sulit dikeringkan hingga tidak jelas parameternya.
K. Heyne dalam Tumbuhan Berguna Indonesia (1987), memilah-milah khasiat masing-masing bagian tanaman belimbing, baik belimbing wuluh "Averrboa bilim"bi maupun belimbing manis "Averrboa carambola". Bahkan batang belimbing manis pun merupakan obat gosok untuk biang keringat. Dalam catatan Heyne, belimbing wuluh lebih banyak digunakan sebagai obat dibanding dengan belimbing manis baik daun, buah, maupun bunganya. Yang menggunakan belimbing sebagai obat ternyata bukan hanya masyarakat Indonesia, orang Belanda yang bermukim di Indonesia pun mempercayai keampuhannya.
Seorang pakar kesehatan dari Filipina, Herminia de Guzman Ladion yang juga menjabat sebagai Chief Pbysical Therapist Departement, Manila Sanatorium and Hospital, menganjurkan penggunaan belimbing untuk pengobatan sakit beguk atau gondong cacar air, demam, dan wasir.
Beberapa Resep.
Tidak jauh berbeda dengan mengobatan menggunakan tumbuh-tumbuhan lainnya, pengobatan mengunakan belimbing juga relatif mudah dan sederhana. Bahan-bahan tambahan juga mudah didapat karena hanya menggunakan rempah-rempah atau bahan-bahan yang biasa digunakan untuk memasak.
Untuk mengobati demam, perasan daun belimbing yang digerus bisa langsung di minum. Atau bisa juga dengan menggunakan rebusan 2 mangkuk daun belimbing rajangan dalam 2 1 air selama 10 menit. Selanjutnya ramuan disaring lalu didinginkan dan dikompreskan pada pemnderita. Peradangan usus besar bisa dikurangi dengan cara memimun rebusan daun belimbing wuluh, menurut Heyne, Ny. Kloppenburg menganjurkan penggunaan gerusan tangkai-tankai muda belimbing wuluh dicampur dengan bawang merah sebagai obat oles untuk sakit gondongan. Ny kloppenburg juga mengobati reumatik dengan campuran daun muda belimbing dengan beberapa rempah. Sementara itu, Dr Boorsma mengatakan bahwa daunnya juga dipakai sebagai obat bisul. Untuk gatal-gatal, sari rajangan daun belimbing dibubuhkan pada kulit yang gatal. Herminia de Guzman juga menganjurkan para penderita wasir untuk memanfaatkan daun belimbing. caranya, rebus 3 mangkuk daun belimbing segar yang dirajang dalam 8 1 air selama 10 menit. Selanjutnya air rebusan disaring dan selagi panas digunakan untuk berendam.
Buah belimbing juga dimanfaatkan untuk mengobati berbagai penyakit lain.
- Rajangan buah belimbing bisa mengobati gondongan dengan ditempel pada kelenjar yang membengkak selama 30 menit 3 kali sehari.
- Untuk menenangkan perut setelah muntah-muntah atau mabuk, dapat diminum perasan buah belimbing manis yang direbus dengan 1/3 bagian gula pasir dan dikentalkan hingga menjadi sirup yang segar.
- Mengobati Panu dengan Belimbing, caranya cukup menggosokkan potongan belimbing pada kulit yang terkena panu.
- Meringankan batuk berat dengan manisan buah belimbing wuluh, batuk rejan yang tidak sembuh-sembuh, ternyata memberikan hasil yang memuaskan setelah memakan 6 kali - masing-masing 8 buah - manisan belimbing wuluh.
- Selain itu baik untuk penderita sariawan usus (skorbut) dan melancarkan kerja empedu.
Mesti secara ilmiah khasiat belimbing ini belum sepenuhnya terbukti, namun setidak-tidaknya dijadikan obat untuk pertolongan petama sebelum mengunjungi ahli medis. Terlebih-lebih lagi bagi masyarakat pedesaan yang jauh dari jangkauan para ahli medis. Tapi jangan salah, pengobatan belimbing juga banyak digunakan oleh masyarakat modern, pelanggan dokter ahli sekalipun.
Sumber : heqris.com