Sebagai langkah mengatasi krisis, Peugeot Citroen dilaporkan sedang dalam proses untuk beraliansi dengan General Motors. Jika kolaborasi itu terjadi, si 'singa Perancis' sepertinya bakal melepas kerjasama dengan BMW, Mistubishi Motors dan Toyota.
Seperti dilansir inautonews, Peugeot, yang berdiri sejak 200 tahun lalu, memang tak bisa mengelak dari serangan krisis ekonomi Eropa, dimana dari 3,5 juta unit mereka hanya mampu menjual 50 persen lebih pertahunnya. Penjualan untuk hatchback Peugeot 207 dan minivan Citroen C4 Picasso pun merosot dengan pendapatan US$578 juta (Rp 5,228 Triliun) di 2011.
Peugeot melihat langkah kerjasama dan aliansi sebagai jalan keluar memperbaiki strategi penjualan secara global dan memperbaiki performanya.
Bagi GM, kerjasama ini berpotensi memperbaiki rapor buruk merek Opel dan Vauxhall di pasar Eropa. Kerugian GM Eropa pada tahun 2011 mencapai US$700 (Rp 6,33 triliun), bahkan sampai berbuntut pada pemangkasan biaya dan karyawan Opel dan Vauxhall.
Setali tiga uang, setelah memecat 6 ribu karyawan pada Oktober silam, Peugeot berharap bisa menabung 1 milyar Euro tahun ini. Peugeot juga membidik penambahan 1,5 miliar euro melalui penjualan aset, termasuk properti dan sama di perusahaan cabangnya Gefco logistics.
PSA Peugeot Citroen hingga kini memang masih menjalin berkolaborasi dengan beberapa raksasa otomotif lain diantaranya Toyota, BMW dan Mistubishi Motors. Kerjasama dengan Toyota berlangsung sejak 2002 dimana keduanya mendirikan pabrik bersama untuk membangun city car seperti Peugeot 107 dan Toyota Aygo.
Dengan Mistubishi, si 'singa perancis' juga punya pabrik bersama yang melahirkan Peugeot 4007, Citroen C-Crosser and Mitsubishi Outlander. Sementara duet Peugeot Citroen-BMW terjadi pada 2011, dimana mereka bersama mengembangkan dan membuat komponen untuk mesin hybrid seperti baterai, generator, power electronics dan chargers dan juga software untuk sistem hybrid.
Sumber: id.berita.yahoo.com
