Driver GrabBike Ditipu Penelepon yang Mengaku Orang Bank, Rp 11 Juta Raib - IniKabarKu.com

Breaking


PERKEMBANGAN VIRUS CORONA

Berita Selengkapnya

Bersama Lawan Covid-19

Driver GrabBike Ditipu Penelepon yang Mengaku Orang Bank, Rp 11 Juta Raib

mesin atm

Seorang driver Grab Bike, Hermawan (26) menjadi korban penipuan dengan modus undian yang mengatasnamakan sebuah bank swasta. Pelaku menuntun korban ke gerai ATM sehingga saldo di rekening BRI miliknya terkuras habis.

"Saya awalnya ditelepon sama orang, bilangnya dari bank (menyebutkan nama bank), katanya saya dapat undian. Tahunya uang saya malah habis Rp 11 juta lebih di ATM," kata Hermawan dengan nada lemas, di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (25/4/2016).

Hermawan menjelaskan, kejadian berawal ketika ia terbangun dari tidurnya saat masih di rumahnya di Kedaung, Kedaung, Pamulang, Tangerang Selatan pada Rabu (25/4) sore. Bak mimpi yang jadi kenyataan, seorang pria yang mengaku bernama Indra Gunawan mengabarkan bahwa korban mendapatkan hadiah undian dari sebuah bank swasta sebesar Rp 8 juta.

"Saya baru bangun tidur siang, terus saya ditelpon nih, 'ini bapak Hermawan ya?' Saya bilang iya, terus dia bilang 'selamat anda mendapat undian Rp 8 juta dari (menyebut nama bank)," ungkapnya.

Hermawan merasa tidak percaya dengan pernyataan si penelepon. Namun pelaku meyakinkannya, dengan menyuruh korban untuk mengecek sebuah pesan singkat dari nomor 4 digit angka yang mengatasnamakan sebuah provider yang bekerjasama dengan bank tersebut.

"Terus enggak lama SMS datang, diarahkan SMS saja ketik user id ke nomor itu (menyebut 4 digit angka). Terus keluar SMS-SMS lainnya," imbuhnya.

Masih dalam sambungan telepon, korban kemudian disuruh pelaku untuk mengecek saldo di gerai ATM terdekat. Setibanya di gerai ATM di SPBU Ariaputra,  Pamulang, korban dipandu pelaku untuk memencet tombol-tombol di mesin ATM tersebut. Tetapi sebelumnya, korban ditanya berapa saldo yang ada di rekeningnya yang kemudian dijawab oleh korban 'Rp 10 juta'.

"Itu saya ke ATM enggak pake dimatiin telepon, langsung jalan ke ATM terdekat. Katanya dari bank (menyebut nama bank yang digunakan pelaku untuk menipu), tapi ini malah disuruh dari ATM BRI saya," katanya.

Selama sekitar 10 menit di dalam gerai ATM, korban terus dipandu untuk memencet berulang kali, yang ternyata adalah tombol isi ulang e-cash. Proses tersebut dilakukan korban selama 6 kali dengan pengiriman uang dalam jumlah yang berbeda-beda sampai akhirnya saldo korban terkuras habis.

"Terus saya cek saldo saya, katanya kan dikirim Rp 8 juta, lalu saya tanya 'lho kok pak saldo saya malah berkurang?'. Anehnya, dia kok bisa tahu nomor rekening saya ya? Dia juga tahu kemarin saya ada pengambilan uang Rp 1,5 juta, terus yang kedua Rp 1 juga, kok dia bisa tahu ya," ungkapnya. Terakhir, pelaku mengarahkan korban untuk mengirimkan pulsa sebesar Rp 1 juta ke sebuah nomor telepon.

Setelah uangnya habis, korban pun merasa lemas. Ia baru sadar bahwa dirinya telah ditipu pelaku. Korban pun kemudian melaporkan kasus itu ke Polda Metro Jaya. Laporan korban diterima dengan nomor LP/2003/IV/2016/PMJ/Ditreskrimum.

"Itu uang hasil nabung saya selama saya kerja sebagai gondola mba. Saya beralih ke Grab Bike karena ingin lebih baik," pungkasnya.

(detik.com)