Pengaruh Ratu Atut Chosiyah tak terbantahkan di Banten. Dia menjabat gubernur, perempuan pertama yang jadi pemimpin provinsi, dan lebih dari itu, Atut ternyata adalah putri Chasan Sochib, pemimpin para jawara Banten. Namun, fakta itu tak membuat KPK jeri.
Komisi antikorupsi tetap akan memanggil Atut dalam waktu dekat, untuk dimintai keterangan tentang kasus dugaan suap sengketa Pilkada Lebak, Banten. "Kita nggak pernah takut sama orang itu. Masa takut sama dia (Atut)," tegas Samad usai menghadiri upacara HUT TNI ke 68, di Lanud Halim Perdana Kusumah, Jakarta, Sabtu (5/10/2013).
Kini, Atut sudah dicekal oleh KPK. Namun, keberadaannya tidak diketahui, bak ditelan bumi. Dalam rapat paripurna DPRD HUT Banten, Atut tidak hadir.
Kendati demikian, Samad meyakini Atut masih berada di Indonesia karena sudah dicekal. "Rumahnya kan ada di Indonesia, masa lari," imbuhnya.
Rabu 2 Oktober, KPK melakukan operasi tangkap tangan terhadap Ketua MK Akil Mochtar, yang diduga menerima suap untuk memenangkan pihak tertentu beserta penyuap. Dalam OTT tersebut, KPK menyita uang dalam travel bag yang berisi Rp 1 miliar dari rumah orangtua pengacara Susi Tur Handayani, yang diduga dekat dengan Akil.
Samad mengatakan akan memeriksa apakah uang suap tersebut berasal dari Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah.
KPK, lanjut Samad, juga membuka kemungkinan menjadikan Atut tersangka dalam kasus sengketa Pilkada Lebak, Banten. "Kita lihat saja nanti dari hasil perkembangan pemeriksaan yang bersangkutan. Dari hasil pemeriksaan itulah nanti dapat disimpulkan, apakah yang bersangkutan punya keterlibatan dalam kasus ini atau tidak," tandas Samad.
Sumber: liputan6.com
