Malang benar nasib 2 guru relawan di Zanzibar, Afrika Timur. Saat sedang berjalan bersama, kedua wanita itu disiram air keras.
"Dua wanita Inggris pengajar sukarela di sebuah sekolah dasar di pulau Tanzania," kata Mkadam Khamis, komandan polisi di Tanzania seperti dimuat Foxnews, Kamis (8/8/2013).
Para penyerang, jelas Mkadam, mengendarai sepeda motor kecil. Mereka melemparkan air keras ke wajah para perempuan dan lengan mereka saat mereka berjalan. Serangan itu terjadi pada Rabu 7 Agustus malam, di Stone Town, daerah yang populer dengan turis.
Setelah insiden penyerangan kepada kedua pengajat sekolah yang berafiliasi dengan Gereja Anglikan, kedua wanita itu segera dilarikan ke Dar es Salaam untuk menjalani perawatan medis.
Air keras yang disiramkan kepada kedua wanita itu meninggalkan bekas luka. Pihak berwenang pun tidak segera memberikan motif atas serangan itu.
Serangan siraman air keras terhadap warga Inggris bukanlah pertama. Sebab serangan tersebut terlah terjadi 3 kali di Zanzibar sejak tahun 2013.
"Kami merawat korban setelah penyerangan, dan kami memperluas jaringan polisi kami di dalam dan luar negeri untuk memastikan kami menangkap mereka," ungkap Mkadam.
Seorang juru bicara Kantor Luar Negeri Inggris mengatakan pihaknya telah mengatahui insiden tersebut. Saat ini pihaknya pun telah berusahan untuk memberikan bantuan konsuler kepada kedua guru perempuan tersebut.
"Kami merawat korban setelah penyerangan, dan kami memperluas jaringan polisi kami di dalam dan luar negeri untuk memastikan kami menangkap mereka," ungkap Mkadam.
Seorang juru bicara Kantor Luar Negeri Inggris mengatakan pihaknya telah mengatahui insiden tersebut. Saat ini pihaknya pun telah berusahan untuk memberikan bantuan konsuler kepada kedua guru perempuan tersebut.
Sumber: liputan6.com