Masyarakat Sudah Tidak Takut dengan FPI - IniKabarKu.com

Breaking


PERKEMBANGAN VIRUS CORONA

Berita Selengkapnya

Bersama Lawan Covid-19

Masyarakat Sudah Tidak Takut dengan FPI


Bentrokan yang terjadi antara warga dengan ormas Front Pembela Islam (FPI) di Sukorejo, Kendal, Jawa Tengah pada Kamis 18 April lalu merupakan fenomena baru memanasnya hubungan FPI dengan masyarakat. 

Selain itu, peristiwa bentrokan tersebut menunjukkan bahwa masyarakat semakin tidak simpati dengan ulah FPI yang kerap meresahkan warga.

"Bentrokan itu menunjukkan bahwa masyarakat tidak takut lagi dengan ormas keagamaan seperti FPI. Sebaliknya serangan itu membuat anggota FPI ciut nyali dan berlindung ke sebuah masjid," ujar Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane, di Jakarta, Selasa (23/7/2013).

Kasus ini lanjut Neta, hendaknya membuat para tokoh dan petinggi FPI introspeksi diri bahwa cara-cara yang mereka lakukan melalui aksi-aksi sweeping semakin membuat masyarakat tidak berkenan dan mulai berani melakukan perlawanan. 

"Bercermin dari kasus di Kendal, tokoh-tokoh FPI diharapkan dapat mengubah strategi dan teknik perjuangannya agar senantiasa mendapat simpati publik dan bukan mendapat perlawanan publik," tuturnya.

Selanjutnya, IPW berharap apa yang terjadi di Kendal perlu menjadi kajian agar konflik FPI dengan masyarakat tidak melebar ke daerah lain. Bagaimanapun polisi tetap bertanggungjawab untuk meredam agar warga sipil tidak melakukan sweeping dan bertanggungjawab menjaga kamtibmas. 

Neta menambahkan, polisi harus berperan maksimal dalam mencermati fenomena ini. Artinya, Polri harus bersikap tegas untuk menindak warga sipil atau ormas yang melakukan sweeping. 

"Sebab, sipil tidak berhak melakukan sweeping, yang berhak melakukan sweeping adalah aparat keamanan. Jika Polri tidak bersikap tegas konflik horisontal ini akan terus terjadi dan kian melebar," pungkasnya.

Sumber: okezone.com