Seluruh penduduk Bumi akan disajikan pemandangan ratusan bintang jatuh yang menghiasi langit pada Minggu dan Senin malam, Hujan bintang jatuh atau yang bernama Perseids Meteor Shower ini juga bisa disaksikan di Indonesia.
Seperti apa rupa meteor shower? Bayangkan saja sebuah bintang jatuh di langit malam, namun bintang yang jatuh bisa ratusan kali.
Hujan meteor perseid sebenarnya sudah berlangsung sejak 17 Juli hingga 24 Agustus mendatang. Namun puncak dari hujan meteor Perseid berlangsung pada 11 dan 12 Agustus 2013 yang akan menjatuhkan 50 hingga 100 meteor per jam. Salah satu hujan meteor terbanyak sepanjang tahun.
Seperti dikutip dari EarthSky, Perseids Meteor Shower berasal dari debu ekor komet Swift Tuttle yang ditemukan oleh Astronom Lewis Swift dan Horace Tuttle dari Amerika pada tahun 1862. Bumi yang berevolusi mengelilingi matahari melewati lintasan dari serpihan debu komet Swift Tuttle ini setiap tahunnya, lebih tepatnya setiap bulan Agustus.
Saat Bumi melintasi serpihan bebatuan dari ekor komet Swift Tuttle, bebatuan tersebut mau tak mau tertarik oleh gravitasi bumi, menuju bumi, dan terbakar oleh lapisan atmosfer matahari yang menyebabkan terlihat seperti bintang jatuh di langit malam. Bebatuan meteor terbakar lebih dulu di atmosfer sehingga saat jatuh ke bumi hanya berupa butiran pasir yang sama sekali tak berbahaya.
Tips Melihat Hujan Meteor
Di Indonesia, Perseid juga dapat dilihat dengan mata telanjang. Asalkan tempat pengamatannya memungkinkan. Kebetulan puncak hujan meteor tahun ini berlangsung dalam suasana lebaran, jadi bagi orang-orang yang sedang berada di kampung halaman dapat melihatnya dengan jelas.
Pasalnya, hujan meteor tak akan terlihat apabila diamati dari kota yang penuh polusi cahaya. Sebaliknya di pedesaan yang jarang disinari lampu-lampu terang memungkinkan untuk melihat hujan meteor dengan jelas.
Jika ingin melihat ratusan bintang jatuh menghujani Bumi, ada syarat-syaratnya tersendiri agar bisa mendapatkan momen langka tiap satu tahun ini. Hal pertama yang diperlukan adalah langit cerah tanpa awan mendung menyelimuti. Jika malam hujan, pupus sudah harapan untuk melihat hujan bintang.
Yang kedua, tentu saja tempat gelap untuk mempermudah melakukan pengamatan. Anda tak akan pernah mendapati pertunjukkan ratusan bintang jatuh di langit perkotaan yang terpolusi oleh banyak cahaya.
Limpahan cahaya lampu-lampu kota akan membiaskan penglihatan untuk melihat meteor yang jatuh. Jadi ada baiknya mencari tempat pengamatan yang gelap tanpa ada cahaya yang mengganggu mata.
Pedesaan atau lapangan yang luas bisa menjadi pilihan yang tepat. Jika Anda seorang penggiat alam, naik ke puncak gunung untuk melihat pertunjukkan ratusan bintang jatuh bisa menjadi pengalaman yang menyenangkan.
Ketiga adalah peta langit. Jika Anda masih sangat awam di dunia astronomi, Anda membutuhkan peta langit untuk mencari dimanakah letak arah rasi Perseus di langit malam.
Rasi Perseus tempatnya berada di arah timur laut dan baru terbit menjelang dini hari di wilayah Indonesia. Cari saja bintang paling cerlang bernama Mirfak di arah timur laut, dan jangan lepas pandangan mata dari arah bintang itu. Ratusan bintang jatuh akan muncul dari arah tersebut.
Keempat adalah waktu pengamatan yang tepat untuk menyaksikan pertunjukkan. Selepas tengah malam hingga fajar menjelang adalah waktu yang tepat karena pada saat itu langit malam mulai cerah tanpa awan.
Konstelasi Perseus juga baru muncul saat dini hari. Saat tengah malam Perseus masih berada di garis horison, jadi lebih tepat mengamatinya saat menjelang subuh. Dan yang terakhir tentu saja teman untuk mengamati bersama-sama fenomena alam ini. Bisa teman berupa seseorang, atau teman seperti camilan dan kopi.
Yang kedua, tentu saja tempat gelap untuk mempermudah melakukan pengamatan. Anda tak akan pernah mendapati pertunjukkan ratusan bintang jatuh di langit perkotaan yang terpolusi oleh banyak cahaya.
Limpahan cahaya lampu-lampu kota akan membiaskan penglihatan untuk melihat meteor yang jatuh. Jadi ada baiknya mencari tempat pengamatan yang gelap tanpa ada cahaya yang mengganggu mata.
Pedesaan atau lapangan yang luas bisa menjadi pilihan yang tepat. Jika Anda seorang penggiat alam, naik ke puncak gunung untuk melihat pertunjukkan ratusan bintang jatuh bisa menjadi pengalaman yang menyenangkan.
Ketiga adalah peta langit. Jika Anda masih sangat awam di dunia astronomi, Anda membutuhkan peta langit untuk mencari dimanakah letak arah rasi Perseus di langit malam.
Rasi Perseus tempatnya berada di arah timur laut dan baru terbit menjelang dini hari di wilayah Indonesia. Cari saja bintang paling cerlang bernama Mirfak di arah timur laut, dan jangan lepas pandangan mata dari arah bintang itu. Ratusan bintang jatuh akan muncul dari arah tersebut.
Keempat adalah waktu pengamatan yang tepat untuk menyaksikan pertunjukkan. Selepas tengah malam hingga fajar menjelang adalah waktu yang tepat karena pada saat itu langit malam mulai cerah tanpa awan.
Konstelasi Perseus juga baru muncul saat dini hari. Saat tengah malam Perseus masih berada di garis horison, jadi lebih tepat mengamatinya saat menjelang subuh. Dan yang terakhir tentu saja teman untuk mengamati bersama-sama fenomena alam ini. Bisa teman berupa seseorang, atau teman seperti camilan dan kopi.
Sumber: okezone.com