Tanpa jampi-jampi atau mantra sihir, seorang
dokter bisa mengembalikan nyawa pasien yang sudah dinyatakan meninggal.
Teknik ini disebut dengan teknik resusitasi. Bahkan salah seorang ahli
mengatakan, pasien yang sudah tak bernyawa mungkin bisa dihidupkan lagi
keesokannya.
Tak banyak dokter yang memiliki spesialisasi dalam
hal resusitasi. Salah satunya adalah dr Sam Parnia yang telah menulis
buku berjudul 'Erasing Death'. Dalam bukunya itu, dia menjelaskan bahwa
teknik resusitasi akan mencapai puncaknya dalam 20 tahun ke depan.
"Dengan
pengobatan saat ini, kita bisa membuat orang hidup kembali dalam waktu 1
atau mungkin 2 jam, kadang-kadang bahkan lebih lama setelah jantungnya
berhenti berdetak dan mati akibat gagalnya peredaran darah. Di masa
depan, kita mungkin akan lebih baik lagi dalam membalikkan kematian,"
katanya seperti dilansir Fox News, Kamis (1/8/2013).
Bahkan
dr Sam menyebutkan, mungkin dalam 20 tahun mendatang, ilmu kedokteran
dapat mengembalikan orang yang sudah 12 jam atau bahkan 24 jam setelah
dinyatakan meninggal. Saat ini, rata-rata pasien serangan jantung yang
berhasil diresusitasi di AS adalah 18 persen, sedangkan di Inggris 16
persen.
dr. Sam Parnia |
Namun di tangan dr Parnia yang berpraktik di New York,
kemungkinan pasien yang berhasil diresusitasi olehnya sekitar 33 - 38
persen. Walau tidak seluruhnya, kebanyakan pasien yang berhasil
diselamatkan tersebut tidak mengalami kerusakan saraf sama sekali.
"Anda bisa menyebut itu 'kebangkitan' jika Anda mau. Tapi aku masih menyebutnya ilmu pengetahuan resusitasi," katanya.
Lebih
lanjut lagi, dr Parnia mengatakan bahwa kebanyakan dokter keliru
memahami bahwa otak akan menderita kerusakan besar karena kekurangan
oksigen dalam waktu 3 - 5 menit setelah jantung berhenti berdenyut.
Sedangkan penelitian menemukan bahwa sel-sel otak dapat hidup selama
berjam-jam setelah kematian.
"Pesan saya, kematian yang biasanya kita lihat hari ini di tahun 2013 adalah kematian yang dapat dibalik," katanya.
sumber : detik.com