PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) gagal menjadi salah satu operator di Myanmar. Padahal Telkom baru masuk tahap prakualifikasi tender lisensi selular tersebut.
Operation Vice President Public Relations Telkom Arif Prabowo mengatakan Myanmar telah mengumumkan hasil pra kualifikasi tender lisensi seluler tersebut. Telkom tidak termasuk di dalam shortlisted bidder.
"Pada tender lisensi selular, Telkom sebenarnya telah memenuhi seluruh persyaratan yang ditetapkan oleh komite tender. Namun adanya perbedaan persepsi atas salah satu persyaratan, maka membatasi partisipasi Telkom," kata Arif dalam siaran pers di Jakarta, Jumat (12/4/2013).
Arif mengatakan, meski tidak berhasil masuk dalam shortlisted bidder tender lisensi selular di Myanmar, peluang Telkom untuk masuk bisnis information, communication and telecomunication (ICT) sangat besar. Khususnya bisnis dengan risiko lebih rendah, return yang lebih cepat dan value yang lebih tinggi, seperti bisnis digital media dan solusi ICT yang dibutuhkan pengusaha usaha kecil menengah (UKM) dan korporasi.
Kesiapan Telkom menggarap layanan ICT di Myanmar merupakan bagian dari rencana ekspansi internasional yang sudah dicanangkan. Hingga saat ini, Telkom telah berhasil melakukan ekspansi ke Hongkong, Timor Leste, Singapura, Australia dan Malaysia.
"Telkom memprogramkan ekspansi bisnis ke 10 negara, lima di antaranya sudah diwujudkan, sementara lima negara lainnya sedang diupayakan," jelasnya.
Seperti diberitakan, Kantor Berita India PTI seperti dikutip dari situs Business Standard, India, Kamis malam menyebutkan bahwa Telkom tidak masuk dalam daftar 12 peserta tender yang masuk ke babak evaluasi terakhir.
Kementerian Komunikasi, Pos, dan Telekomunikasi Myanmar mengumumkan, keduabelas peserta tender yang lolos yaitu konsorsium Bharti Airtel, Konsorsium Vodafone dan China Mobile, Telenor, SingTel, Axiata, Konsorsium MTN , Bermuda Digicel, France Telecom, Qatar Telecommunications, Millicom International, Viettel Group, dan KDDI Corporation.
Telkom Indonesia yang menggandeng Myanmar Telecom operator milik pemerintah negara itu sebelumnya masuk dalam 23 peserta yang lolos, namun gagal untuk maju kebabak berikutnya.
Menurut catatan, tahapan seleksi selanjutnya adalah Aanwijzing (pemberian penjelasan) yang dilakukan pada 29 April 2013, dan selanjutnya pengumuman pemenang dilakukan pada 27 Juni 2013. Diketahui, di Myanmar saat terdapat dua pemain lokal yakni Myanmar Post and Telecommunications (MPT) berbasis 2G dan 3G yang dimiliki negara, dan Yatanarpon Teleport yang merupakan perusahaan penjedia jasa interntet (Internet Service Provider/ISP).
Nilai pasar seluler di Myanmar diperkirakan mencapai 23 miliar dolar AS atau setara dengan sekitar Rp223,3 triliun. Tingginya prospek bisnis seluler di negara itu karena penetrasi masih rendah dan jumlah operator yang masih sedikit. Saat ini, harga kartu seluler perdana di negara yang sebelumnya bernama Burma ini bisa mencapai sekitar Rp 2 juta per unit.
Sumber: kompas.com