Kapolres Jakarta Timur Kombes Pol Mulyadi mengungkapkan diduga Benget dalam kondisi kalap saat membuang potongan tubuh Darna.
Dari pengalamannya saat menangani kasus serupa, pelaku biasanya membuang jenazah di beberapa titik yang berbeda-beda. Mulyadi menegaskan pihaknya terus mendalami kasus ini dari keterangan pelaku.
"Artinya ini pelaku terburu-buru, tidak ada pelaku mutilasi membuang jenazah di jarak yang sama. Nah ini dalam ukuran besar di tempat yang tak jauh berbeda pelaku membuangnya," lanjutnya.
Mulyadi juga menjelaskan, proses mutilasi korban dilakukan dalam rentang waktu tertentu. Benget diduga masih mencari atau mempersiapkan alat pemotong usai membunuh korban. Hal itu terlihat dari hasil visum sementara kepolisian yang menunjukkan potongan tubuh tersayat secara sangat halus.
"Ini potongan tubuhnya cukup halus, jadi pelaku sudah mencari dan menyiapkan alat yang bagus untuk memotong tubuh korban" katanya.
Mulyadi menerangkan dari hasil autopsi yang dilakukan pihak Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, ditemukan empat luka tusukan di wajah korban. Tiga tusukan bersarang di dahi korban dan satu tusukan mengena pelipis mata sebelah kiri Darna. Sebelum dibuang, potongan tubuh Darna disimpan di lemari pendingin sebelum dibuang.
"Potongan tubuh korban sudah membengkak. Diduga dibekukan dulu, dimasukan ke freezer, baru dibuang," lanjutnya.
Kelamin dan Jantung Darna Dibuang ke Sungai Ciliwung
Potongan jasad wanita yang belakangan diketahui beridentitas Darna Sri Astuti (32), korban mutilasi suami sendiri, BS (35), belum lengkap. Bagian kelamin dan jantung belum ditemukan lantaran BS membuangnya secara terpisah.
"Belum ditemukan. Menurut pengakuannya, dibuang ke Sungai Ciliwung," ujar Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Jakarta Timur, Ajun Komisaris Besar Muhammad Saleh, Rabu (6/3/2013).
Meski demikian, Saleh melanjutkan, pihaknya belum mendapatkan keterangan secara pasti dari tersangka, di Sungai Ciliwung bagian mana pelaku membuang alat kelamin istrinya sendiri itu. Pihaknya akan terus melakukan pendalaman. "Belum. Karena baru berapa jam kami tangkap. Sabar sedikit," lanjut Saleh.
Sebelumnya diberitakan, BS ditangkap Tim Buser gabungan Polres Metro Jakarta Timur dengan Polisi Sektor Makasar, Rabu pukul 19.00 WIB. Ia ditangkap bersama T (39), pembantunya. BS terbukti melakukan pembunuhan disertai mutilasi terhadap istri sendiri, Darna Sri Astuti, Minggu (4/3/2013) dan membuang potongan tubuhnya bersama T pada Selasa (5/3/2013) di Tol Cikampek.
Selasa subuh, BS menyewa angkutan kota 03 bernomor Polisi B 2312 PG jurusan Cililitan-Kampung Rambutan seharga Rp 250.000 hingga pukul 10.00 WIB. Dengan dibantu T, potongan tubuh sang istri dibawa dengan plastik dan disebar di Tol Cikampek.
Motif tersangka tega dan nekat melakukan aksinya adalah lantaran cemburu dengan sang istri yang dikabarkan tengah menjalin kisah asmara dengan pria lain. Meski demikian, hingga pertengkaran hebat sebelum ia dibunuh, sang istri tidak pernah mengakui perselingkuhannya.
Sumber: tribunnews.com