Seorang pria yang telah kehilangan berat badannya sebesar 13 st (82 kg) setelah melakukan operasi lambung bypass berbicara tentang bagaimana menderitanya ia karena memiliki kelebihan kulit yang tergantung dari perutnya.
Stephen Dockerill (48) mengaku setelah melakukan operasi lambung bypass, ia tidak dapat bergerak dengan leluasa, tidur telentang atau bahkan kembali menjalani hobi lamanya, berenang. Semua itu disebabkan kelebihan kulit yang tiba-tiba muncul sampai ke lututnya.
"Saya merasa seperti menjadi seorang tahanan di dalam tubuh saya sendiri," kata Dockeril.
Dirinya sekarang putus asa untuk menjalani operasi NHS demi menghilangkan kelebihan kulitnya tersebut. Dan ia pun menggambarkannya seperti rok yang menggangtung.
Stephen yang sempat depresi karena suatu masalah, yang membuat dirinya melarikan diri ke minuman keras dan cemilan serta makanan cepat saji, memiliki berat badan sekitar 30 st (190 kg).Dia akhirnya memutuskan untuk menurunkan berat badan karena dokter yang memeriksanya mengatakan jika dirinya tidak menurunkan berat badan, maka ia akan mati di usia 55 tahun.
"Saya aneh, tiba-tiba saja kulit saya tergantung dari perut saya. Ini seperti rok, karena begitu besar. Dan itu sangat tidak nyaman sekali,"
"Perut saya berada di lutut saya. Itu membuat saya tidak dapat memakai celana panjang saya, dan saya pun harus memakai celana ukuran XXXXXXL," cerita Stephen seperti dikutip Dailymail, Selasa (5/3/2013)
Karena hal yang dideritanya kini, membuatnya tidak dapat menjalani aktivitas yang menjadi kesenangannya, yaitu berenang. Dia merasa minder kalau harus berenang dengan tubuh seperti itu.
Seorang ahli bedah platih, Guido Kohler mengatakan kalau kelebihan kulit sangat umum setelah seseorang menjalani operasi penurunan berat badan.
"Kelebihan kulit setelah penurunan berat badan ini adalah kerusakan kulit yang sama terjadi pada wanita selama kehamilan," katanya.
Faktor-faktor yang mempengaruhi berapa banyak kulit yang tersisa setelah penurunan berat badan meliputi usia, seberapa cepat beratnya menghilang (lambung lebih lambat dari bypass, misalnya). Dan untuk perempuan, tergantung jumlah anak yang telah dimilikinya.
Salah satu yang paling umum adalah intertigo, infeksi bakteri, jamur, atau virus yang sering terjadi karena kesulitan dalam menjaga lipatan kulit berlebih secara bersih dan kering.
Sumber: liputan6.com