Seorang ayah yang kelaparan di Korea Utara diberitakan telah dieksekusi karena membunuh kedua anaknya untuk dimakan.
Kisah suram ini hanyalah salah satu kisah yang mencuat di saat para penduduk bertarung melawan kelaparan karena mengalami kekeringan dan kekurangan menyerang pertanian yang diperparah dengan para pejabat partai yang menyita makanan.
Beberapa reporter dari Asia Press yang melakukan penyamaran mengatakan kepada Sunday Times bahwa seorang pria bahkan berani menggali kuburan cucunya sendiri dan memakan mayat cucunya tersebut. Bahkan ada seorang pria yang merebus anaknya sendiri untuk dimakan.
Peristiwa lain juga disebutkan adanya seorang ayah yang membunuh anak perempuan tertuanya saat istrinya sedang pergi dan kemudian membunuh anak laki-lakinya juga karena anaknya itu menyaksikan aksi brutalnya itu.
Saat istrinya kembali, sang suami mengatakan bahwa mereka memiliki 'daging', namun istrinya menjadi curiga dan menghubungi pejabat berwenang yang akhirnya menemukan bagian tubuh lain anak-anaknya itu.
Para jurnalis melaporkan bahwa stok makanan disita dari dua provinsi untuk diberikan kepada penduduk di Pyongyang.
Sunday Times juga mengutip salah satu pejabat Partai Buruh Korea yang berkuasa bahwa di satu desa di kawasan Chongdan, seorang pria menjadi gila karena kelaparan. Ia merebus anaknya sendiri, memakan daging anaknya dan akhirnya ditangkap.
Ini bukanlah kali pertama adanya laporan soal kanibalisme yang terjadi di Korut. Pada bulan Mei tahun lalu, Institut Korea untuk Penyatuan Nasional yang dibiayai Korea Selatan mengatakan seorang pria dieksekusi setelah ditangkap karena memakan tubuh temannya dan kemudian mencoba menjual sisa tubuh mayat itu dengan mengatakan daging domba.
Sejumlah pejabat di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan mereka sempat mengunjungi kawasan yang dilanda kelaparan saat ada perjalanan yang disponsori pemerintah Korut, tapi para wartawan menyangsikan pejabat Korut mau menunjukkan kawasan kelaparan tersebut.
'Kelaparan tersembunyi' terjadi di provinsi pertanian di Hwanghae Utara dan Selatan yang menewaskan hingga 10.000 orang. Hal itu memicu kekhawatiran bangkitnya kembali kanibalisme di negara komunis tersebut.
Menurut laman Dailymail, Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un telah menghabiskan banyak uang untuk peluncuran dua roket, walau ada berbagai laporan soal kekurangan makanan di negara itu dan keprihatinan atas meninggalnya 10.000 orang karena kelaparan.
Sumber: beritasatu.com