Spanduk SARA Dipasang di Seberang Mapolda Metro - IniKabarKu.com

Breaking


PERKEMBANGAN VIRUS CORONA

Berita Selengkapnya

Bersama Lawan Covid-19

Spanduk SARA Dipasang di Seberang Mapolda Metro


Kampanye yang bermuatan suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) kembali terjadi jelang pemilihan kepala daerah DKO Jakarta putaran kedua. Sebuah spanduk warna oranye terpampang secara mencolok di seberang Markas Polda Metro Jaya, Jalan Gatot Subroto, Semanggi, Jakarta Selatan, Kamis (6/9/2012) malam.

Pantauan Kompas.com di lokasi, spanduk itu berukuran 3x10 meter itu dipasang di sebuah papan reklame dekat hal bus Transjakarta Koridor IX (Grogol-Pinangranti). Spanduk itu dipasang menutupi spanduk promosi sebuah apartemen berwarna biru muda yang sudah terpasang sebelumnya. Segulung tali rafia masih terlihat tertinggal di lokasi tersebut.

Isi spanduk tersebut cukup provokatif dengan tulisan kapital berisi ajakan untuk memilih pemimpin yang seiman. Setelah kalimat dua baris itu, dituliskan sejumlah alasan yang mendukung seruan itu, termasuk melarang memilih pemimpin dari etnis dan keyakinan tertentu.

Menurut salah seorang anggota kepolisian, Briptu Iwan, spanduk itu sudah ada sejak pagi tadi. Pasalnya, ia baru saja selesai tugas mengatur lalu lintas di depan Plaza Semanggi semalam pada pukul 22.00 dan tidak melihat seorang pun memasang spanduk. "Tadi malam saya tugas sampai jam 10, spanduk ini belum ada. Baru sadar pas sore banyak pengendara sepeda motor yang minta spanduk itu dicopot. Kami bilang, kami tidak punya wewenang," ujarnya.

Seorang anggota kepolisian lain menimpali bahwa temannya sesama anggota polisi lalu lintas juga sudah melihat spanduk itu terpasang pada pukul 05.00. "Kemungkinan dipasangnya di antara jam 02.00-03.00 karena enggak ada patroli polisi jam itu," katanya.

Seorang preman yang menjaga lahan di sekitar lokasi pun mengaku terkejut melihat spanduk itu. "Saya yang jaga lahan di sini, kalau dia pasang harus bayar ke saya. Ini enggak ada permisinya naruh spanduk isinya kayak beginian," ujarnya kesal.

Pedagang-pedagang di sekitar lokasi spanduk pun sama sekali tidak tahu-menahu kapan spanduk ini terpasang. Namun, beberapa orang yang mengaku wartawan, anggota Panwaslu sudah mendatangi lokasi untuk memfoto spanduk raksasa ini.

sumber : kompas.com