Ilmuwan AS Teliti Insektisida Cegah Penyebaran Malaria - IniKabarKu.com

Breaking


PERKEMBANGAN VIRUS CORONA

Berita Selengkapnya

Bersama Lawan Covid-19

Ilmuwan AS Teliti Insektisida Cegah Penyebaran Malaria

Tim ilmuwan Amerika Serikat dari Universitas Yale sedang meneliti insektisida baru untuk membasmi nyamuk-nyamuk jantan. Insektisida ini bisa memperlambat penyebaran wabah malaria. Menurut penelitian, hanya nyamuk betina yang menularkan malaria ke manusia. Nyamuk betina merupakan vektor utama penyakit tersebut.

Penelitian yang dipimpin oleh Prof. Richard Baxter mengembangkan teknik pensterilan nyamuk jantan untuk menekan perkembangbiakan nyamuk. Guru Besar kimia Universitas Yale itu mengumumkan kemajuan dalam penelitiannya pada pertemuan American Chemical Society di Philadelphia beberapa waktu lalu.

"Apa yang saya sampaikan hari ini adalah laboratorium saya telah menandai dua protein yang penting bagi fertilitas nyamuk-nyamuk penular malaria," papar Baxter.

Dua protein itu berfungsi untuk mendorong pembentukan lendir pelapis sperma yang dikeluarkan nyamuk jantan setelah kawin. Hal itu yang memastikan keberhasilan perkembangbiakkannya.

Pemahaman lebih baik mengenai proses itu membuat para ilmuwan meneliti senyawa-senyawa kimia yang akan menghalangi pembentukan lendir pelapis tersebut.

"Ini merupakan metode klasik pengendalian serangga di mana kita sengaja mengembangbiakkan lalu menyebarkan sejumlah serangga jantan steril untuk bercampur dengan serangga jantan liar untuk mendapat pasangan di alam bebas. Ini akan menekan populasinya," lanjut Baxter.

Teknik serangga steril telah berhasil diterapkan di Afrika terhadap lalat tsetse yang menularkan penyakit tidur. Di Amerika Serikat juga berhasil membasmi lalat screwworm, yang pernah menyebabkan kerugian jutaan dolar dalam industri peternakan.

Meskipun kematian akibat malaria telah berkurang berkat penggunaan obat nyamuk di rumah, nyamuk-nyamuk semakin kebal terhadap insektisida. Nyamuk beradaptasi atas langkah-langkah pengendalian di dalam rumah dengan menggigit orang-orang di luar rumah pada siang hari.

"Menarget lendir pelapis untuk digunakan dalam teknik serangga steril merupakan perangkat yang kami harap dapat diujicoba dalam waktu dekat. Jadi, jika kita dapat benar-benar menekan vektor, menekan nyamuknya, kita akan dapat mencegah penularan penyakit, dan kemudian kita akan membasmi parasit yang menyebabkan penyakit malaria tanpa membasmi nyamuknya.” jelas Baxter.
 
Baxter akan mengujicoba berbagai bahan kimia untuk dapat melumpuhkan protein, agar perkembangbiakan serangga itu gagal.

Setelah diberi pakan senyawa penghambat, nyamuk jantan yang telah dimodifikasi akan dilepas untuk kawin dengan nyamuk liar betina. Tanpa ada keturunan yang dihasilkan, populasi akan berkurang tanpa menggunakan pestisida.

sumber : metrotvnews.com