Cara Mengobati Gigitan Serangga & Ubur-ubur - IniKabarKu.com

Breaking


PERKEMBANGAN VIRUS CORONA

Berita Selengkapnya

Bersama Lawan Covid-19

Cara Mengobati Gigitan Serangga & Ubur-ubur

Digigit nyamuk bukan masalah besar bagi kita. Namun bagaimana jika yang menggigit adalah tawon, laba-laba, atau ubur-ubur?

Tawon – Musuh nomor satu publik selama musim panas, sengatan tawon sangat menyakitkan dan paling sering menyebabkan reaksi alergi. Sengatan harus diatasi dengan menggunakan es atau antihistamin untuk mengurangi pembengkakan dan rasa gatal. Jika muncul alergi, Anda harus pergi ke dokter, atau bahkan dalam kasus serius perlu memanggil ambulans.

Tawon memiliki sengat yang terdapat di ujung abdomennya. Hanya tawon betina yang memiliki sengat, sementara pejantannya tidak memiliki sengat. Sengat tawon sebenarnya adalah semacam saluran yang terhubung ke kelenjar bisa. Tawon menggunakan sengatnya untuk melumpuhkan korbannya dan mempertahankan diri. Sengat tawon tidak bergerigi sehingga tawon bisa menggunakan sengatnya untuk menyengat berulang kali tanpa khawatir sengatnya akan menancap dan tidak bisa dicabut. Sengatan tawon sendiri walaupun menimbulkan rasa sakit biasanya tidak berbahaya bagi manusia, namun pada beberapa orang yang memiliki alergi pada racun tawon, sengatan yang disebabkan oleh tawon bisa berakibat fatal.

Lebah – Bila tersengat lebah, lepaskan penyengat lebah dari kulit dengan cara mengangkatnya dengan kartu yang keras, misalnya kartu kredit atau sejenisnya. Jangan ditarik karena akan membuat racun semakin tersebar. Segera tempelkan batu es untuk mencegah atau menghilangkan bengkak yang timbul. Sengatan lebah dapat menyebabkan rasa sakit, pembengkakan, kulit berwarna merah, dan gatal.

Sengatan lebah juga dapat menyebabkan anafilaksis, reaksi yang bisa berbahaya dan kadang mengancam nyawa. Jika orang yang disengat lebah ternyata alergi terhadap sengatan, sebaiknya dibawa segera ke dokter untuk menghindari anaphylatic shock. Ciri-ciri anaphylatic shock adalah tekanan darah menurun dengan drastis, timbul bintik-bintik merah, dan kesulitan bernapas.

Lebah sering menggunakan sengatan ekornya saat merasa terganggu (terusik). Lebah menusukkan sengatan ekornya berkali-kali ke epidermis musuhnya sehingga merasa sakit. Namun, apa yang dilakukan lebah ini ternyata malah membuat sengatnya lepas (tertinggal) di kulit seseorang dan menarik alat sengat dan kantung sengat (yang memang menempel pada sengatnya), dan dalam beberapa menit kemudian lebah pun mati.
 
Tawon sering dikelirukan dengan lebah karena kemiripan fisiknya dan sama-sama merupakan anggota Hymenoptera yang bisa terbang, namun tawon dan lebah bisa dibedakan dengan melihat dan membandingkan karakteristik antara keduanya. 


Nyamuk – Meski menyebalkan, gigitan nyamuk biasanya tidak menyebabkan masalah serius (kecuali demam berdarah atau malaria). Pengobatan terhadap gigitan nyamuk adalah dengan menggunakan salep untuk mengurangi rasa gatal. Anda juga dapat menggunakan obat alami seperti cuka, yang dalam studi di “Journal of Entomological” juga terbukti berfungsi sebagai sebuah penolak serangga.

Laba-laba – Meskipun membuat banyak orang ketakutan, hanya sebagian kecil laba-laba yang Anda temui yang bisa menggigit, dan bahkan sangat sedikit yang berbahaya (kecuali jika Anda berada di hutan belantara). Jika digigit salah satu laba-laba langka yang berbahaya, Anda mungkin akan mengalami pembengkakan, pusing, atau bahkan muntah. Jika tanda-tanda itu terjadi, segeralah  segera pergi ke rumah sakit.

Semut – Gigitan semut dapat menjadi sebuah gangguan serius. Jika ini terjadi pada Anda, maka Anda harus membersihkan daerah yang terkena gigitan. Anda dapat menggunakan obat yang dapat dibuat sendiri, dengan mencampurkan baking soda dan air untuk membuat salep penghilang gatal.

Ubur-ubur – Liburan di pantai akan sangat menyebalkan jika terkena sengatan ubur-ubur. Air kencing hanya memiliki sedikit efek atau bahkan sama sekali tidak berfungsi untuk mengatasi sengatan ubur-ubur, jadi sebaiknya hindari melakukannya. Palang Merah Inggris menyarankan untuk mengobati sengatan dengan menuangkan air laut atau cuka di atas luka sengatan secara perlahan. Berikut ini perinciannya:

Menonaktifkan sengatan: cuci dari daerah sengatan segera dengan air laut untuk menghilangkan sisa tentakel. Pastikan untuk menggunakan air laut; menggunakan air tawar dapat menyebabkan sengatan makin menjadi. Kemudian, bilas daerah sengatan dengan cuka untuk menetralkan sengatan di kulit.

Menghilangkan sengatan yang tersisa: hapus sisa sengatan dengan menggunakan krim cukur atau pasta dari air laut dan baking soda atau air laut dan bedak ke daerah sengatan.
 
Menghilangkan rasa sakit: mencuci atau merendam daerah sengatan dengan air hangat.

Selain menggunakan air laut dan cuka, menurut Koordinator SAR Parangtritis, Ali Sutanto sengatan ubur-ubur juga dapat diobati dengan cabe dan jahe. Langkah pertama, kulit yang luka diberi ramuan rempah-rempah yang diolah tim SAR sendiri. Obat tradisional ini terdiri atas cabai rawit, minyak, dan jahe yang ditumbuk atau diblender hingga kental seperti lumpur.

"Dioleskan sedikit saja pada bagian yang disengat, setelah sekitar lima belas menit, efek panasnya akan menghilang sendiri," katanya.

Untuk mengobati sesak napas yang terkadang dialami korban sengatan, SAR memberi minuman kopi atau teh panas. "Tapi sebelum kami memberi kopi, kami tanya dulu apakah korban punya riwayat penyakit asma atau jantung agar kopi yang diminum tidak justru memperparah," kata Ali.