Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memberi wejangan khusus kepada Kapolri Jenderal Pol Timur Pradopo dan Ketua KPK Abraham Samad. Apakah wejangan singkat SBY di sela-sela buka bersama di Mabes Polri itu akan efektif mengharmonisasi hubungan KPK-Polri yang meradang karena kasus simulator SIM?
"Yang jelas ada keseriusan Presiden membantu agar sengketa perebutan kasus simulator SIM antara Kepolisian dan KPK bisa selesai secepatnya. Jangan sampai berlarut-larut, karena yang rugi adalah institusinya. Kalau sempat kepercayaan rakyat pada institusi hilang atau melorot, akan butuh waktu lama untuk memulihkannya,"kata Anggota Komisi III DPR Martin Hutabarat yang menyaksikan langsung keakraban pertemuan singkat tersebut di acara buka bersama di Mabes Polri kemarin.
Hal ini disampaikan Martin kepada detikcom, Jumat (10/8/2012).
Sebenarnya, menurut Martin, di acara buka puasa di Mabes Polri itu ada peluang bagi SBY untuk mengajak Kapolri dan Ketua KPK berbicara lebih dalam, misalnya sebelum acara sambutan Kapolri dimulai. "Sehingga apabila sebelum acara dimulai, di salah satu ruangan acara, SBY bisa bicara 15-20 menit dengan mereka secara tertutup, tentu akan beda hasilnya dengan hanya bicara 3 menit," kritik Martin.
Meski demikian kalangan Komisi III DPR memang berharap wejangan singkat Presiden SBY didengarkan oleh Kapolri dan Ketua KPK. Utamanya menyangkut koordinasi pengusutan kasus simulator SIM.
"Salah satu ciri pemimpin adalah bisa mencari jalan bukan menambah masalah. Sehingga pemimpin Polri dengan KPK sebagai pemimpin-pemimpin yang hebat pasti bisa mencari jalan keluar," kata Ketua Komisi III DPR I Gede Pasek Suardika.
Wakil Ketua Komisi III DPR Tjatur Sapto Edy mendorong Presiden SBY mengingatkan kembali perlunya KPK dan Polri berkoordinasi mengusut kasus simulator SIM. Perlu ditegaskan bahwa peran supervisi tetap di tangan KPK.
"Fungsi koordinasi dan supervisi tetap ada di KPK sehingga tercipta sinergi positif dalam pemberantasan korupsi. Ketiganya harus punya roadmap bersama pemberantasan korupsi sehingga jelas siapa mengerjakan apa. Sehingga bisa diminimalisir kemungkinan tumpang tindih kasus," harap Tjatur.
Presiden SBY berbicara akrab dengan Timur dan Abraham dalam acara buka bersama di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Jakarta Selatan, Rabu (8/8) malam. SBY mengenakan baju lengan panjang dan berpeci. Sementara Samad dan Timur mengenakan batik sekaligus juga peci hitam.
Samad dan Timur serius mendengar ucapan SBY. Samad terlihat menunduk dan Timur tersenyum ke arahnya. Sementara SBY dengan gaya khasnya memberikan arahan bagi kedua pemimpin penegak hukum itu. Namun sampai saat ini baik KPK maupun Polri belum mau mengungkap rencana mereka menyangkut penanganan kasus simulator SIM ke depan.
sumber : detik.com