Tiga atlet Paralimpiade dari kontingen Yordania dituduh melakukan pelecehan seksual saat berada di kamp pelatihan Paralimpiade di Irlandia Selatan. Ketiganya saat ini telah ditarik dari turnamen.
"Komite Olimpiade Yordania telah memutuskan untuk menarik ketiga atlet tersebut. Mereka akan tiba di Amman hari ini," aku salah satu ofisial komite, seperti dikutip dari AFP.
Lebih lanjut, menurut ofisial tersebut, ketiganya telah dibebaskan dengan jaminan masing-masing 5.500 poundsterling (8.700 dolar AS). Selanjutnya ketiganya akan diproses dalam persidangan.
Ofisial juga menambahkan atlet lainnya yang tergabung dalam kontingen Yordania akan terus melanjutkan bertanding pada Paralimpiade.
Anggota ofisial lainnya menambahkan. "Kami menolak adanya perilaku tidak terpuji tersebut dan memilih menarik mereka dari turnamen."
Keputusan komite ini keluar satu hari setelah mereka menekankan tidak akan mentolerir adanya tindakan tidak terpuji. Komite juga yakin pada hukum dan peradilan Inggris untuk menangani kasus ini.
Dua atlet angkat berat berkebutuhan khusus (memakai kursi roda) dan pelatih mereka sebelumnya telah menjalani persidangan di pengadilan Coleraine Magistrate pada Rabu, dengan tuduhan pelecehan seksual dan mengintip.
Salah satu ofisial senior pemerintah Yordania menepis munculnya isu yang menyebutkan Raja Yordania King Abdullah II secara personal mengintervensi kasus ini, walaupun ia mengungkapkan pihak kerajaan memang tengah memberi perhatian lebih terhadap kasus ini.
"Jika benar terbukti, tentu saja kerajaan akan mengutuk aksi mereka serta apapun keputusan pengadilan. Namun, di saat bersamaan kerajaan sangat mendukung warga negara Yordania yang sedang berada di dalam dan luar negeri."
Ketiganya ditahan pada Senin di Antrim, barat laut Belfast, setelah tiga wanita mangadukan kelakuan ketiganya.
Atlet angkat berat Omar Sami Qaradhi, dikenakan tiga tuduhan yakni pelecehan seksual terhadap dua orang anak di bawah umur dan pengintipan setelah ia memasuki ruang ganti wanita pada pusat pelatihan tim di Antrim Forum.
Faisal Hammash menghadapi dua tuduhan pelecehan seksual terhadap anak dan Motaz Al-Junadi menghadapi satu tuduhan.
Ketiganya pun diwajibkan membuat kontak mingguan dengan Kedutaan Besar Yordania di London, sebelum harus menghadiri persidangan selanjutnya yang akan digelar 18 Oktober.
sumber : antaranews.com