Kinerja PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk (WOM Finance) hingga triwulan I-2012 belum membaik. Perseroan masih menderita rugi bersih Rp 22,313 miliar. Padahal pada periode yang sama tahun lalu meraih laba Rp 4,29 miliar.
Berdasarkan laporkan keuangan perseroan seperti dikutip dari Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (24/7/2012), total pendapatan sejatinya mengalami kenaikan Rp 19,64 miliar dari Rp 380,54 miliar menjadi Rp 400,18 miliar.
Pendapatan pembiayaan paling besar mencapai Rp 185,33 miliar. Masih pula pendapatan dari bungan dan administrasi masing-masing Rp 2,06 miliar dan Rp 12,07 miliar.
Namun beban perseroan mengalami kenaikan dari Rp 373,37 miliar menjadi Rp 422,65 miliar, hingga Wahana Ottomitra membukukan rugi sebelum pajak Rp 22,46 miliar. Sebelumnya perseroan meraih laba sebelum pajak Rp 7,17 miliar.
Sebagai catatan, sepanjang tahun lalu perseroan hanya meraih laba bersih Rp 5,39 miliar, anjlok dari perolehan tahun sebelumnya Rp 137,86 miliar. Laba per saham perseroan pun hanya menyisakan Rp 3 per lembar dari sebelumnya Rp 69 per lembar.
Jajaran Direksi WOM Finance |
WOM Finance Tidak Membagikan Deviden
Hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk (WOM Finance) tidak membagikan deviden kepada para pemegang saham dalam RUPST Rabu, (20/6/2012).
"Dana dari laba bersih digunakan sebagai dana cadangan dengan laba ditahan dan untuk modal kegiatan usaha," ungkap Presiden Direktur WOM Finance, Djaja Suryanto Sutandar, Rabu (20/6/2012).
Dalam RUPST kali ini WOM Finance hanya membukukan laba bersih tahun 2011 Rp 5,4 miliar menurun alias rugi dari tahun 2010. Adapun dana yang ditahan sebagai dana cadangan sebesar Rp4 miliar dan sisanya untuk kegiatan usaha.
"Dana dari laba bersih digunakan sebagai dana cadangan dengan laba ditahan dan untuk modal kegiatan usaha," ungkap Presiden Direktur WOM Finance, Djaja Suryanto Sutandar, Rabu (20/6/2012).
Dalam RUPST kali ini WOM Finance hanya membukukan laba bersih tahun 2011 Rp 5,4 miliar menurun alias rugi dari tahun 2010. Adapun dana yang ditahan sebagai dana cadangan sebesar Rp4 miliar dan sisanya untuk kegiatan usaha.
WOM Finance Syariah
Sementara itu terkait aturan baru larangan pembayaran DP murah, WOM Finance juga menggandeng BCA Syariah dan Panin Syariah dengan support Rp 50 miliar. "Yang sudah berjalan sebelum ada kebijakan baru adalah BCA Syariah, yang lainnya masih dalam proses," jelasnya.
Sementara itu terkait aturan baru larangan pembayaran DP murah, WOM Finance juga menggandeng BCA Syariah dan Panin Syariah dengan support Rp 50 miliar. "Yang sudah berjalan sebelum ada kebijakan baru adalah BCA Syariah, yang lainnya masih dalam proses," jelasnya.
Sumber: detik.com, inilah.com