Jika Anda kesulitan untuk menjinakkan emosi yang meluap-luap, cobalah untuk memodifikasi makanan yang Anda makan. Kualitas makanan yang Anda makan setiap hari, ternyata memberikan pengaruh yang begitu besar terhadap perubahan suasana hati.
Peneliti melakukan studi untuk mengetahui kaitan antara makanan dengan suasana hati. Temuan menunjukkan diet yang bervariasi serta padat gizi secara signifikan dapat mengubah zat kimia dalam otak, sehingga menyebabkan kondisi mental yang seimbang dan timbul efek perasaan yang menyenangkan.
Konsumsi terhadap makanan yang bergizi hanya cukup untuk mendukung kesehatan fisik saja. Sedangkan fungsi mental, kondisi emosional dan perilaku dipengaruhi oleh kualitas berbagai makanan yang Anda makan.
"Saya melihat bahwa orang telah mendapatkan perbaikan terhadap kondisi depresi dan kecemasan dalam waktu seminggu setelah membuat beberapa perubahan pola makan sederhana," kata Trudy Scott, seorang ahli gizi dan juru bicara National Association of Nutrition Professional, seperti dilansir naturalnews, Rabu (4/7/2012).
Perhatikan hal-hal berikut untuk bisa kendalikan emosi dengan makanan:
1. Kemarahan, kelelahan, depresi, dan ketegangan jauh lebih menonjol pada pelaku diet rendah karbohidrat dibandingkan orang yang menyeimbangkan asupan protein dengan karbohidrat kompleks.
2. Karbohidrat diperlukan untuk menghasilkan serotonin, suatu neurotransmitter yang bertanggung jawab untuk mengendalikan nafsu makan, meningkatkan suasana hati, dan menenangkan stres.
3. Hindari makanan sarat gula seperti permen, kue, cookie, kentang dan roti putih akan membuat siklus emosional Anda tidak terkontrol karena tubuh dibanjiri oleh gula sederhana.
4. Ketika asupan gizi Anda bergeser dari gula sederhana menjadi kompleks karbohidrat, perubahan sikap temperamental seseorang dapat menjadi lebih baik.
5. Makanan seperti gandum, bayam, coklat, kacang-kacangan dan beras merah dapat menjaga kadar gula darah den emosi yang stabil. Kacang merupakan sumber yang sangat baik dari karbohidrat sehat.
6. Minyak omega-3 juga memiliki dampak besar pada kesehatan emosional. Orang yang kekurangan asam lemak omega-3 cenderung bersikap pesimistis dan depresi. Omega-3 dapat diperoleh dari ikan seperti sarden dan salmon. Sumber yang sangat baik lainnya termasuk minyak biji rami dan kenari.
7. Kekurangan (Defisiensi) zat besi dan tiamin juga dapat menambah ketidakstabilan emosional. Kurangnya zat besi berhubungan dengan kelelahan, kesulitan untuk fokus, dan depresi. Makanan yang kaya zat besi antara lain kuning telur dan kacang-kacangan.
Seperti pernyataan dalam Darthmouth Undergraduate Journal of Science, kekurangan tiamin menyebabkan sikap pasif, kelelahan, penurunan rasa percaya diri, dan suasana hati yang buruk. Vitamin ini dapat ditemukan dalam ragi, kembang kol, telur, dan sereal biji-bijian.
Sumber : detik.com