Vatikan Kritik Buku Etika Seks Biarawati Amerika - IniKabarKu.com

Breaking


PERKEMBANGAN VIRUS CORONA

Berita Selengkapnya

Bersama Lawan Covid-19

Vatikan Kritik Buku Etika Seks Biarawati Amerika

Vatikan melancarkan kritik tajam terhadap sebuah buku tentang etika seks yang ditulis oleh seorang biarawati dan teolog Amerika Serikat.



Kantor Ortodoksi Takhta Suci menyatakan buku yang diterbitkan pada 2005 dan ditulis oleh suster Margaret Farley itu dapat menimbulkan kerusakan berat pada orang-orang yang beriman.


Lebih lanjut dikatakan, pemikirannya mengenai masturbasi, persatuan, dan perkawinan homoseks sangat bertentangan dengan ajaran Katolik. Sebaliknya, suster Farley berdalih bahwa gagasan yang ditulis ke dalam buku tersebut masuk akal dan memiliki kaitan erat dengan tradisi teologis.


Departemen Ajaran Vatikan mengatakan apa yang diungkap suster Farley dalam bentuk tulisan itu dapat merusak hukum moral alami dan bertentangan langsung dengan ajaran Katolik di bidang moralitas seksual.


Pemberitahuan atau kritik Vatikan tersebut diteken oleh pemimpin departemen, Kardinal William Levada, dan mendapatkan persetujuan Paus Benediktus XVI. Selain itu, Vatikan juga mengeluarkan pelarangan menggunakan buku tersebut oleh para guru-guru Katolik.


Dalam bukunya, suster Farley menulis bahwa "Seseorang yang memiliki orientasi seks sesama jenis sesungguhnya sama baiknya dengan yang mereka (berbeda lawan jenis) lakukan sehingga perlu dihargai." Sedangkan dalam ajaran Katolik dinyatakan bahwa homoseks sangat bertentangan dengan hukum alam.


Suster Farley selain menulis buku mengenai dukungannya terhadap kelompok homoseks juga membela perkawinan kelompok homoseks guna mengurangi sikap kebencian dan stigmatisasi kaum gay. Hal ini sangat bertentangan dengan ajaran gereja Katolik yang mempercayai bahwa perkawinan itu hanya dapat dilakukan demi mempersatukan seorang pria dan wanita.


Pada pernyataan yang dikeluarkan, Senin, 4 Juni 2012, suster Farley mengatakan dia telah berniat menyampaikan usulan mengenai bagaimana menyusun kerangka kerja tentang etika seks dengan menggunakan pendekatan keadilan dalam menilai hubungan seksual.


"Kenyataannya bahwa orang-orang Kristen (dan lainnya) telah mencapai pengetahuan baru dan sangat memahami perwujudan manusia. Seks tampaknya mengharuskan kami perlu melakukan pengembangan etika seksual," ujarnya.


Suster Farley adalah seorang bekas Presiden Masyarakat Etika Kristen dan Masyarakat Teologi Katolik Amerika. Dia telah menerima sebelas gelar kehormatan atas pengabdiannya. Suster Farley juga salah seorang anggota Sisters of Mercy dan guru besar emeritus Etika Kristen di Yale University. 


Sumber: tempo.co