Mantan Presiden Mesir, Hosni Mubarak mengalami "guncangan jiwa" di penjara pada Rabu, beberapa hari setelah dijatuhi hukuman seumur hidup atas kematian ratusan pengunjuk rasa tahun lalu.
Kesehatan tokoh berusia 84 tahun itu "memburuk saat di penjara", kata pejabat kepada AFP tanpa menjelaskan jenis guncangan jiwa yang dialami Mubarak.
"Dokter dari rumah sakit kepolisian telah dipanggil untuk merawatnya, bersama dengan dokter di penjara setelah dia menderita guncangan jiwa" kata seorang pejabat keamanan.
Pengacara mantan pemimpin itu, Yasser Bahr, mengonfirmasi bahwa Mubarak "mengalami krisis emosional yang mempengaruhi kesehatan fisiknya."
Menurut keterangan dari pejabat keamanan, putra Mubarak, Gamal, yang berada dalam kompleks penjara yang sama, telah dipindahkan untuk bisa lebih dekat dengan ayahnya.
Pada Sabtu, Mubarak dan Menteri Dalam Negerinya Habib al-Adly divonis penjara seumur hidup atas tewasnya sejumlah pengunjuk rasa pada saat pemberontakan tahun lalu, yang berhasil menggulingkannya dari kursi presiden. Sekitar 850 orang tewas dalam aksi itu.
Hingga jatuhnya putusan itu, Mubarak telah ditahan di rumah sakit militer di pinggiran Kairo, dan menurut laporan media ia menikmati keadaan yang nyaman.
Segera setelah terbang ke penjara Tora di pinggiran Kairo pada Sabtu, Mubarak menangis menolak untuk meninggalkan helikopter dan para petugas keamanan mengatakan bahwa dia "mengalami krisis kesehatan mendadak" sebelum akhirnya mereka bisa meyakinkan dia untuk turun.
Menurut laporan Mubarak menderita sakit jantung, tetapi Departemen Kesehatan telah menyangkal pernyataan pengacaranya yang mengatakan dia mengidap kanker.
Sumber: antaranews.com