Menilai Kondisi Kesehatan dari Rambut - IniKabarKu.com

Breaking


PERKEMBANGAN VIRUS CORONA

Berita Selengkapnya

Bersama Lawan Covid-19

Menilai Kondisi Kesehatan dari Rambut

Rambut kepala bisa memberitahu kondisi kesehatan seseorang. Kondisi rambut mencerminkan sistem metabolisme manusia. Adanya ketidakseimbangan metabolisme bisa dianalisis dari kondisi rambut sebelum gejala penyakitnya muncul.



"Kekurangan atau kelebihan mineral selalu terlihat pertama kali pada rambut, baru kemudian pada tubuh. Hal ini disebabkan karena mineral berpindah dari jaringan atau organ lain ke rambut untuk mempertahankan kadar optimalnya di dalam darah," kata Dr Swati Majithia, pakar rambut dari pusat penelitian rambut dan kulit kepala 'Richfeel' seperti dilansir Times of India, Minggu (27/5/2012).


Sebanyak 21 jenis mineral dapat ditemukan melalui hair mineral analysis test (HTMA). Rambut mengandung protein dan mineral seperti besi, natrium, kalium dan kalsium. Dari rambut, dapat dilacak unsur-unsur seperti tembaga, mangan, seng besi, dan logam beracun seperti timbal, merkuri, kadmium, arsenik, aluminium.


Untuk mengetahui kondisi kesehatan seseorang, ada 3 kondisi rambut yang dapat diperhatikan:


1. Rambut normal namun sedikit berminyak
Rambut normal dan sedikit berminyak rentan memiliki benjolan kecil di kulit kepala. Benjolan ini umumnya terkait dengan stres dan tanda-tanda akumulasi racun dalam tubuh.


Untuk mencegah adanya benjolan yang disebabkan pembengkakan folikel, perbanyak mengkonsumsi makanan kaya antioksidan seperti teh hijau dan kacang kedelai. Lakukan aktifitas yang menenangkan seperti yoga dan meditasi.


2. Rambut kering
Rambut yang kering rentan dihiasi ketombe dan kepadatan rambutnya akan menurun dari waktu ke waktu. Kepadatan rambut menurun karena ketidakseimbangan hormon, kebiasaan makan yang buruk, kurang asupan air dan perubahan cuaca. Ketombe terjadi karena perubahan cuaca, jarang keramas atau kurang besih. Stres juga dapat menyebabkan ketombe.


Untuk mengatasinya, perbanyak asupan cairan dan makanan kaya zat besi seperti susu, bayam, dan hati. Perbanyak juga makanan kaya protein seperti daging tanpa lemak, ikan, unggas, telur, kacang, kacang, produk kedelai, kacang-kacangan dan susu.


Ketombe tidak bisa dihilangkan, tetapi dapat dikontrol. Gunakan shampo yang mengandung zat penghambat pertumbuhan sel seperti selenium sulfida atau pyrithione seng. Zat-zat ini akan mengurangi tingkat pertumbuhan sel lapisan terluar kulit kepala.


3. Rambut tipis dan berminyak
Rambut yang tipis dan berminyak umumnya berakhir dengan penipisan dan percabangan rambut serta memicu munculnya uban. Adanya uban yang terlalu dini merupakan tanda kekurangan autoimun dan bisa disebabkan oleh keturunan.


Perawatan kimia seperti rebonding, mengeriting dan mewarnai rambut juga dapat menyebabkan munculnya uban yang tidak wajar. Pemanasan berlebihan dapat membuat ujung rambut bercabang. Rambut bercabang hanya bisa diatasi dengan cara dicukur.


Penipisan rambut terjadi karena kekurangan zat besi, protein, seng dan Vitamin C. Jika rambut menipis, perbanyak makan sayuran berdaun hijau, biji rami, kacang kedelai, kenari dan Vitamin C. Jika tes darah menunjukkan ketidakseimbangan tiroid, gangguan endokrin, kekurangan gizi atau karena obat tertentu, rambut akan kembali normal setelah penyakit yang mendasari sembuh.


Penyebab paling umum kerontokan rambut pada wanita adalah androgenetic alopecia, yaitu kondisi genetik di mana rambut baru yang tumbuh semakin tipis. kebanyakan penipisan rambut terkonsentrasi pada bagian ubun-ubun. Kondisi ini dapat dimulai setiap saat setelah pubertas, tetapi seringkali makin terlihat selama dan setelah menopause.


Sumber : detik.com