Takut Gemuk, Ibu Hamil Hanya Punya Berat Badan 25 Kg - IniKabarKu.com

Breaking


PERKEMBANGAN VIRUS CORONA

Berita Selengkapnya

Bersama Lawan Covid-19

Takut Gemuk, Ibu Hamil Hanya Punya Berat Badan 25 Kg



Berat yang cukup adalah syarat untuk kondisi kehamilan yang sehat agar ibu dan bayinya sehat. Tapi seorang ibu, saking takutnya gemuk saat hamil, berat badannya selama mengandung hanya seberat 25 kg. Diet yang salah selama kehamilan itu hampir membuat nyawa ia dan putranya terancam.


Katy Bassett (30 tahun) sejak remaja memang mengalami gangguan makan anoreksia. Katy pernah memiliki berat badan di titik terendah seberat 19 kg. Gara-gara anoreksia parah itu, Katy harus menghabiskan satu dekade (10 tahun) untuk berjuang dengan berbagai penyakit.



Dokter khawatir Katy Bassett tak akan bisa punya anak. Namun berkat bantuan dari suaminya James Bassett (31 tahun), ia telah berhasil mencapai berat badan sehat 57 kg. Katy bisa hamil saat usianya 27 tahun.


Tapi kondisi itu kembali menghantui Katy selama masa kehamilan. Karena takut menjadi gemuk, berat badan Katy pun menurun drastis menjadi hanya 25,4 kg (4 stone) saat ia sedang hamil. Hal ini tentu saja membuatnya begitu sakit dan membuat bayi dalam kandungannya hampir mati.


Dengan berat badan 25,4 kg, Katy pun akhirnya harus membutuhkan tabung makan untuk menjaganya dan putranya Evan yang belum lahir.


Penurunan berat badan yang dramatis membuat Katy harus dibawa ke rumah sakit ketika kandungannya baru berusia 11 minggu. Evan pun harus lahir secara prematur di awal minggu ke-30 kehamilan.


Pregorexia atau gangguan makan yang dialaminya saat hamil, membuat Katy menjadi sangat lemah untuk bisa merawat putranya sendiri. Evan harus dirawat oleh suami dan keluarganya, hingga akhirnya Katy cukup kuat untuk merawatnya saat ia berusia 14 bulan.


"Evan adalah keajaiban kecil. Setiap hari saya hanya melihat dia dan merasa sangat bersyukur dia sehat. Saya merasa sangat bersalah karena saya tahu diet saya membuat kehidupan Evan terancam. Tapi pada saat yang sama meskipun realistis saya tahu kehamilan yang akan menambah berat badan secara alami, saya merasa jijik membayangkan semakin gemuk," ujar Katy Bassett (30 tahun) yang kini sudah pulih, seperti dilansir Dailymail, Senin (5/3/2012).


Tapi kini Katy sudah sadar bahwa yang ia lakukan dapat membahayakan nyawa Evan dan bahkan nyawanya sendiri. Kini Katy sangat bersyukur dengan kehadiran Evan, karena meski ironis hamil memicu gangguan makan namun Evan-lah yang ternyata dapat menyembuhkannya.


"Saya tahu saya harus sembuh jika ingin menjadi ibu yang tepat," ujarnya.


Katy menjalani pertarungan pertama dengan anoreksia pada usia 12 tahun. Dan pada usia 16 tahun dokter memperingatkannya bahwa kelaparan yang dibuatnya sendiri akan menyebabkannya mandul dan tidak bisa memiliki keturunan.


Wanita dengan tinggi 182 cm ini pun akhirnya menikah dengan James, seorang konsultan IT. Dengan cinta dan dukungan, berat badan Katy secara bertahap bertambah dan saat berusia 27 tahun berat badannya sudah mencapai 57 tahun. Katy dan James pun memutuskan untuk menikah.


Dalam waktu 3 bulan pernikahannya, Katy dinyatakan hamil. Namun ternyata kehamilan sangat membuat Katy takut menjadi gemuk. Saat usia kehamilannya masuk minggu ke-6, pengalaman anoreksia lamanya kembali kambuh.


"Saya merasa panik dengan perut saya, seluruh tubuh saya yang semakin besar. Bahkan ketika tidak mual di pagi haru, saya tidak tega untuk makan apa pun selain salad dan buah," kenangnya.


Kemudian pada 11 minggu, kondisi Katy ambruk dan ia dilarikan ke rumah sakit. Tes darah mengungkapkan bahwa dia dan bayinya yang belum lahir secara harfiah mati kelaparan dan harus segera memakai infus.


Dan pada usia kandungan 30 minggu, ketika Katy mengalami infeksi yang mengancam jiwa, dokter tidak punya pilihan selain membuat Evan lahir lebih dini melalui operasi caesar. Evan lahir dengan berat hanya 1,6 kg dan harus menjalani perawatan khusus.


Selama 4 minggu setelah persalinan, sementara putra mungilnya terus berkembang dan menambah berat badan, Katy masih saja tidak bisa makan. Hampir 1 tahun Katy harus menjalani perawatan sebelum akhirnya ia cukup kuat dan sehat untuk kembali pulang ke rumah.