Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (Pandi) akhirnya tidak jadi meneruskan rencana perubahan nama domain co.id menjadi com.id. Sebab ketika rencana ini disodorkan ke publik, banyak yang menolak.
Penolakan ini terjadi kala Pandi menggelar diskusi umum yang dihadiri sekitar 80 orang yang berasal dari kalangan pemerintah, komunitas, praktisi, Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), Masyarakat Telematika Indonesia (Mastel), pengguna domain .id, dan pemangku kepentingan lainnya.
Andi Budimansyah, Ketua umum Pandi menyatakan bahwa satu rancangan kebijakan ditolak dalam diskusi ini, yaitu rencana perubahan nama domain co.id menjadi com.id.
"Karena ditolak, kami tidak akan meneruskan rencana ini, kecuali ada pihak lain yang di kemudian hari mengusulkan pembukaan domain com.id ini," jelas Andi, dalam keterangannya, Kamis (16/2/2012).
Adapun yang disetujui dalam pertemuan tersebut adalah rencana pemisahan registry-registrar dan persyaratan untuk menjadi registrar. "Kami harapkan dalam semester pertama tahun ini, registrar-registrar yang memenuhi syarat sudah dapat memasarkan domain-domain .id, baik yang eksisting maupun yang baru," lanjut Andi.
Kemudian terkait pembuatan dua domain baru, biz.id dan my.id, yang juga disetujui. Biz.id ditujukan untuk usaha kecil menengah dan mikro yang belum memenuhi syarat untuk mendapatkan domain co.id.
Menurut Andi, domain co.id mensyaratkan legalitas sebagai perusahaan, padahal ada usaha-usaha kecil yang mungkin baru tumbuh dan belum berbentuk perusahaan. Untuk inilah akan dirilis domain biz.id.
Domain my.id akan membidik pasar pengguna personal dan blogger yang selama ini memilih menggunakan domain internasional. "My.id menurut kami merupakan nama domain yang menarik dan akan banyak diminati," tukasnya.
Selain pembahasan tiga domain tersebut, diskusi ini juga meminta Pandi untuk mempersiapkan kemungkinan penjualan domain anything.id.
"Kami perlu mengantisipasi kemungkinan ini karena ICANN Februari ini juga sudah membuka penjualan domain .anything. Namun banyak hal yang harus dipikirkan, karena itu kami akan mempersiapkan white paper yang nantinya akan diajukan kepada publik sebelum dilaksanakan," Andi menandaskan.
Andi Budimansyah, Ketua umum Pandi menyatakan bahwa satu rancangan kebijakan ditolak dalam diskusi ini, yaitu rencana perubahan nama domain co.id menjadi com.id.
"Karena ditolak, kami tidak akan meneruskan rencana ini, kecuali ada pihak lain yang di kemudian hari mengusulkan pembukaan domain com.id ini," jelas Andi, dalam keterangannya, Kamis (16/2/2012).
Adapun yang disetujui dalam pertemuan tersebut adalah rencana pemisahan registry-registrar dan persyaratan untuk menjadi registrar. "Kami harapkan dalam semester pertama tahun ini, registrar-registrar yang memenuhi syarat sudah dapat memasarkan domain-domain .id, baik yang eksisting maupun yang baru," lanjut Andi.
Kemudian terkait pembuatan dua domain baru, biz.id dan my.id, yang juga disetujui. Biz.id ditujukan untuk usaha kecil menengah dan mikro yang belum memenuhi syarat untuk mendapatkan domain co.id.
Menurut Andi, domain co.id mensyaratkan legalitas sebagai perusahaan, padahal ada usaha-usaha kecil yang mungkin baru tumbuh dan belum berbentuk perusahaan. Untuk inilah akan dirilis domain biz.id.
Domain my.id akan membidik pasar pengguna personal dan blogger yang selama ini memilih menggunakan domain internasional. "My.id menurut kami merupakan nama domain yang menarik dan akan banyak diminati," tukasnya.
Selain pembahasan tiga domain tersebut, diskusi ini juga meminta Pandi untuk mempersiapkan kemungkinan penjualan domain anything.id.
"Kami perlu mengantisipasi kemungkinan ini karena ICANN Februari ini juga sudah membuka penjualan domain .anything. Namun banyak hal yang harus dipikirkan, karena itu kami akan mempersiapkan white paper yang nantinya akan diajukan kepada publik sebelum dilaksanakan," Andi menandaskan.
Sumber: inet.detik.com