Di balik pro dan kontra konversi bahan bakar minyak (BBM) ke bahan bakar gas (BBG), kendaraan yang awalnya menggunakan BBM kemudian dikonversi menggunakan gas, secara teknis akan 'memakan' usia mesin.
"Beralih ke gas, (mobil) yang biasanya seharusnya menggunakan Premium atau Pertamax dampaknya akan mengurangi umur mesin," ungkap Sekum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Juwono Andrianto, saat Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VII DPR RI, Kamis (18/1/2012).
"Beralih ke gas, (mobil) yang biasanya seharusnya menggunakan Premium atau Pertamax dampaknya akan mengurangi umur mesin," ungkap Sekum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Juwono Andrianto, saat Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VII DPR RI, Kamis (18/1/2012).
Memang tidak ada penelitian teknis akan mengurangi usia mesin sampai berapa tahun, namun yang sudah jelas terlihat adalah dampak berkurangnya pelumasan mesin dan oktan yang jauh berbeda.
"Pelumasan mesin akan berkurang, karena mesin didesain menggunakan minyak bukan gas, kedua oktan gas itu 108 sementara Premium oktannya hanya 88 sementara Pertamax 92, sudah jelas terlihat," jelas Juwono.
Ditambahkan Juwono, memang bisa dilakukan untuk dua bahan bakar yakni BBM dan gas, namun efeknya tidak akan mencapai power yang sudah distandarkan oleh pabrikan sejak awal.
"Bisa dual bahan bakar, tapi powernya tidak akan capai standar, selain itu yang paling ideal dari diler maupun pabrikan bahan bakarnya bensin ya bensin, gas ya gas, sendiri-sendiri seharusnya tidak boleh digabung," ujarnya.
Sumber: detik.com