Dear ABG, Jangan Bikin Video Aneh Apalagi Sampai Ancam Presiden - IniKabarKu.com

Breaking


PERKEMBANGAN VIRUS CORONA

Berita Selengkapnya

Bersama Lawan Covid-19

Dear ABG, Jangan Bikin Video Aneh Apalagi Sampai Ancam Presiden

Pemuda_Penghina_presiden_Jokowi

ABG berusia 16 tahun berinisial RJ mengancam akan menembak Presiden Jokowi. Pengamat Sosiolog dari UGM, Soeprapto meminta remaja untuk berhati-hati memakai teknologi komunikasi.

"Saran saya, anak-anak harus lebih hati-hati dalam menggunakan teknologi komunikasi dan dalam menanggapi tantangan tidak sehat dari temannya," ujar Soeprapto saat dihubungi pada hari Kamis (24/5/2018).

"Saya pikir tidak usah aneh-aneh lah karena apalagi sampai mengancam menimbulkan tayangan gangguan ketenangan orang lain, harusnya tidak boleh dilakukan," sambung dia.

Soeprapto menilai remaja saat ini tidak pernah berpikir dampak buruk terhadap yang dilakukannya. Hal itu terlihat dalam video yang dibuat remaja inisial RJ.

"Jadi sekarang banyak anak-anak tidak berfikir jauh apa yang akan diperbuat seperti dikemukakan orang tuanya tidak ada maksud. Itu gambaran anak-anak banyak remaja saat ini," tutur dia.

Selain itu, menurutnya tindakan vandalisme yang mencoret tembok dekat pos polisi juga menjadi ajang remaja untuk menunjukkan keberaniannya dihadapan temannya. Sehingga tindakan tersebut berkembang membuat video tayangan dengan nada ancaman seperti dilakukan oleh RJ.

"Sama saja tindakan vandalisme menjadi ajang gagahan mereka (remaja) kalau bisa coret ditembok pos polisi maka dianggap berani, tapi itu selama ini tidak ada tindakan. Makanya lalu berkembang berani mengancam dan buat video," kata Soeprapto.

Diberitakan sebelumnya, video beredar tampak RJ mengenakan kacamata dan bertelanjang dada. Dia sedang berada di sebuah ruangan. Dia memegang foto Jokowi sambil menunjuk-nunjuknya. Dia sesumbar akan menembak orang yang ada di foto tersebut.

"Gue tembak orang ini. Gua pasung. Ini kacung gua. Kacung gua. Gue lepasin kepalanya," ujar RJ dalam video itu.

Tak butuh waktu lama, polisi menangkap pelajar di salah satu SMA di Kembangan, Jakbar ini. RJ diamankan polisi di rumahnya di kawasan Jakarta Barat.

Kemudian RJ meminta ampun atas perbuatannya. Orang tua RJ pun turut meminta maaf. Ayah RJ berinisial H menyebut anaknya hanya ingin menguji kemampuan pihak kepolisian.

"Kenakalan anak kami ini semata-mata untuk menguji kemampuan pihak kepolisian dan kejadian ini berlangsung tiga bulan lalu," tutur H dalam rekaman video yang beredar.

(detik.com - Faiq Hidayat)