Barisan atlet Indonesia yang turut dalam parade pembukaan Olimpiade 2016 di Stadion Maracana, Rio de Janeiro, pada Jumat (05/08) malam waktu setempat, menimbulkan beragam reaksi di media sosial. Seragam yang mereka kenakan menjadi pemicunya.
Tampak paling depan seraya memegang tonggak bendera merah putih adalah Maria Londa. Atlet lompat jauh itu memakai kebaya dan kain serbaputih. Rambutnya berhias sanggul ala Bali.
Di belakang Maria terlihat sepasang model memakai baju adat Lampung dan masih ada seorang lain di balik mereka mengenakan pakaian adat Papua.
Kemeriahan tak berhenti di situ. Para atlet Indonesia yang mengikuti parade tersebut memakai celana panjang merah serta jas berbahan putih dengan motif batik merah. Mereka juga memakai ikat kepala atau juga disebut udeng.
Media sosial segera bereaksi ketika tayangan televisi menyoroti kontingen Indonesia berjalan menyusuri stadion.
Ahmed al Omran, koresponden harian Wall Street Journal, menyebut kontingen Indonesia pantas memenangkan kategori pakaian paling mengesankan dalam pembukaan Olimpiade 2016. Cuitan Al Omran di Twitter kemudian dicuitkan kembali sebanyak 976 kali.
Pendapat tersebut diamini sejumlah pengguna Twitter. Seseorang dengan akun @ritaag bahkan secara khusus menyoroti pakaian keemasan yang dipakai kontingen Indonesia.
Seorang pembaca Facebook BBC Indonesia bernama Arman Gsp turut memuji pakaian kontingen Indonesia. “Kolaborasi fashion batik yang super nice. Good job Indonesia Raya,” tulisnya.
Akan tetapi, baju kontingen Indonesia tak luput dari kritik.
Sineas Indonesia, Joko Anwar, mempertanyakan rancangan kostum tersebut. Lewat akun Twitter @jokoanwar, dia berkomentar: “Desainer kita bukannya banyak yang bagus-bagus ya? Ini bungkus permen atau apa sik?”
Pegiat antikorupsi Emerson Yuntho melalui akun @emerson_yuntho mengunggah foto yang menyandingkan pakaian kontingen Indonesia pada Olimpiade 2016 dengan seragam penjual minuman kesehatan dan bungkus penganan ringan.
Sebagaimana dimuat dalam sejumlah media di Indonesia, pakaian kontingen Indonesia dirancang oleh Prima Suci Ariani, anggota rombongan kontingen Indonesia pada Olimpiade 2016. Prima disebutkan adalah seorang pemilik toko batik, tetapi bukan merupakan perancang baju.
(bbc.com)