Raffi Ahmad dan Nagita Slavina mungkin boleh menganggap lucu buah hatinya, Rafathar Malik Ahmad bermain asap rokok. Namun keduanya perlu tahu, membiasakan anak berada di tengah lingkungan seperti itu akan membuat cara pandang anak berubah.
Seperti disampaikan Psikolog Astrid Wen, anak tumbuh dengan melihat semua yang ada di sekelilingnya. Dengan begitu, dia akan berpikir kalau dunia--tempat tinggal akan membentuk pribadinya dalam melihat dunia.
"Terlepas baik atau buruk, anak akan melihat sekelilingnya itu normal. Contohnya, ada anak yang dilahirkan sebagai gelandangan. Ibu atau bapaknya selalu membawanya di dalam gerobak. Dia hidup susah, kondisi tidur yang tidak nyaman, dan mungkin sering melihat orangtuanya merokok. Seiring bertambah usia, dia akan memiliki kepercayaan tidak pantas bermimpi besar," katanya, Selasa (12/7/2016).
Sebaliknya, kata dia, ada anak yang memiliki orangtua serba ada. Dia hidup dengan nyaman, tidak punya tanggung jawab, dan tidak pernah peduli sesama. Dengan begitu, dia akan tumbuh menjadi orang yang tidak memiliki empati.
Sebenarnya, menurut Astrid, mungkin saja apa yang dilakukan Raffi atau Nagita pada anaknya kurang dipahami dampaknya. Dan video yang ditampilkan juga hanya sekali.
"Kalau cuma terjadi sekali sebenarnya tidak ada efek yang besar. Namun jika sering tentu bisa berdampak pada kesehatan," ujar Astrid.
"Kadang orangtua melakukan lelucon pada anaknya tapi ada orangtua yang enggak tahu dampaknya, atau menganggapnya bukan suatu hal yang serius. Dia pikir fun. Tapi kalau sudah tahu, ya jangan dilakukan lagi karena bagaimanapun setiap anak pasti memiliki dampak yang berbeda," ungkapnya.
Pasangan Raffi Ahmad dan Nagita Slavina sebelumnya mengunggah video berjudul "Rafathar bermain ASAP". Video pendek ini akhirnya menuai kecaman karena Rafathar bermain dengan bulatan asap dari rokok elektrik yang dihisap dan dihembuskan seorang pria di depannya.
(liputan6.com)
