Usahakan lagu "Lelaki Kerdus" tidak sampai didengar anak-anak Anda. Tapi kalau sampai kecolongan, jangan langsung mematahkan dan menyebut lagu itu jelek dan tidak mendidik. Tidak ada salahnya Anda mengajak anak berbicara empat mata sambil mencari tahu mereka dengar "Lelaki Kerdus" dari mana.
"Anak itu tidak mengerti isinya, dia menyanyikan saja tanpa mengerti artinya, yang lantas membuat orangtua yang mendengarkan mereka nyanyi langsung ngomong 'nggak sopan banget'," kata Psikolog Anak Ayoe Sutomo saat dihubungi pada Kamis (30/6/2016)
Ketika anak menjawab tidak tahu apa artinya, barulah orangtua menjelaskan setiap arti dari lirik dari lagu "Lelaki Kerdus" tersebut. "Bagaimana juga, kita harus memproteksi anak-anak mendapatkan material yang masuk ke mereka sesuai dengan usia perkembangan," kata Ayoe.
Setiap orangtua memiliki value-nya sendiri. Kalau anak bilang mengetahui lagu itu dari teman-temannya, orangtua bisa menjawabnya dengan,"Di keluarga kita tidak mengajarkan hal-hal seperti itu. Mungkin di keluarga mereka boleh, tapi di kita tidak boleh," kata Ayoe menambahkan.
Menurut Ayoe, Lelaki Kerdus yang dinyanyikan bocah perempuan berumur 12 tahun itu punya lirik yang kurang pantas untuk didengar, apalagi sampai dinyanyikan ulang oleh seorang anak.
"Liriknya secara etika kurang pantas dinyanyikan sama anak-anak. Kurang tepat juga untuk menjadi lagu anak-anak. Liriknya yang sangat kasar, sudah tentu bukan untuk konsumsi anak-anak," kata Ayoe.
Berikut ini lirik lagu "Lelaki Kerdus"
Bapakku Kawin Lagi
Aku Ditinggalin
Aku sakit hati
Ibukku diduain
Ibukku minta cerai
Tapi dipukulin
Bapakku pengkhianat
Ibukku dibohongin
Lelaki kardus
Lelaki karpet
Lelaki kencroot
Lelaki bangkrut
Lelaki mencret
Lelaki karbet
Lelaki bangsat
Aku Ditinggalin
Aku sakit hati
Ibukku diduain
Ibukku minta cerai
Tapi dipukulin
Bapakku pengkhianat
Ibukku dibohongin
Lelaki kardus
Lelaki karpet
Lelaki kencroot
Lelaki bangkrut
Lelaki mencret
Lelaki karbet
Lelaki bangsat
(liputan6.com)