Bisma, salah satu anggota boyband Sm*sh ternyata memiliki peran penting atas bergabungnya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di jagat Twitter. Dia diminta langsung SBY untuk memberikan arahan sebelum akhirnya akun @SBYudhoyono diluncurkan Sabtu (13/4/2013).
"Saya diundang sama Bapak (SBY) ke Istana Cipanas hari Jumat kemarin untuk acara makan malam dan sharing tentang jejaring sosial, terutama twitter," kata Bisma saat dihubungi wartawan, Ahad (14/4/2013) malam.
Dalam pertemuan tersebut, Bisma dan SBY asik mengobrol seputar twitter. Selain menceritakan pengalamannya saat sudah bergabung di situs jejaring berlambang burung itu, dia juga tak sedikit memberikan saran kepada SBY.
Sebelumnya Kamis (11/4/2013), Bisma lebih dulu bertemu dengan Agus Harimurti Yudhoyono, putra sulung SBY untuk membicarakan hal yang sama. Saat itu diundang pula para ahli media sosial di Indonesia. "Awalnya memang follow-followan sama Mas Agus," ujarnya.
5 Pesan Ber-tweet dari Bisma Smash
Selain diajak makan malam bersama, dalam kesempatan itu, Bisma juga diminta memberikan semacam pencerahan kepada SBY soal rencana bergabungnya di jagat twitter.
Bisma menceritakan, setidaknya ada lima hal yang disampaikan kepada SBY saat itu. Dia merasa SBY perlu mengetahui poin-poin tersebut sebelum akhirnya akun @SBYudhoyono resmi diluncurkan Sabtu (13/4/2013).
Poin pertama, Bisma menyinggung bahwa masyarakat Indonesia di dunia maya memiliki rasa ingin tahu yang cukup tinggi. "Rata-rata masyarakat Indonesia itu di jejaring sosial, rasa 'kepo' nya gede dan gampang berpandangan sebelah mata," kata Bisma saat dihubungi wartawan, Ahad (14/4/2013) malam.
Kedua, dalam dunia twitter wajar bila ada pro dan kontra atas kicauan yang dibikin. "Jangan terlalu serius nanggepin hatters. Karena hatters bisa jadi lovers ketika tahu kesederhanaan atau naturalnya kita yang mereka belum tahu," katanya.
Poin ketiga, Bisma menyebut bahwa banyak pengguna twitter yang hanya ingin eksis semata. "Banyaknya followers itu nggak begitu penting. Yang penting followers yang "aktif" dan bukan "fake followers". bahkan ada yang sampe beli followers," ujarnya.
Yang keempat, Bisma memberikan masukan agar SBY dalam kicauannya tidak menggunakan bahasa yang gamblang. "Berbahasa di twitter itu pake bahasa hati dan ditangkapnya pake hati. Beda dengan bertatap langsung dengan bahasa lisan," paparnya.
Terakhir lanjut Bisma, dia menceritakan pengalamannya ketika sudah berada di situs jejaring berlambang burung itu. "Sisanya, saya ceritain semua pengalaman saya," katanya.
Sumber: liputan6.com