Selembar foto bisa mewakili ribuan kata, namun ia tak pernah bisa mengungkap segalanya. Seperti dalam foto ini: seorang perempuan cantik berpose telanjang di sebuah bak mandi.
Bergeser dari fokus, mata akan menangkap detil mengerikan, tepat di sebelah wadah sabun keramik, terpampang foto pemilik kamar mandi itu: Adolf Hitler.
Foto tersebut memang diambil di apartemen milik Hitler di Munich pada 30 April 1945, di hari di mana "Sang Fuhrer" bunuh diri di bunkernya di Berlin. Ini adalah foto yang tak biasa dan berani di eranya. Demikian juga sosok perempuan yang ada di sana -- seorang model fashion yang banting setir jadi koresponden perang: Lee Miller.
Seorang koleganya menyebut Lee sebagai "semangat kebebasan ala Amerika Serikat yang dibungkus dalam tubuh sesempuna Dewi Yunani". Buah dadanya konon jadi inspirasi desain gelas sampanye terbaru. Merayu lusinan pria terkemuka, termasuk Charlie Chaplin dan Pablo Picasso -- yang menjadikannya model lukisan. Namun ia bukan "si pirang bodoh".
Fotografer Perang Tangguh
Lee Miler adalah satu dari dua fotografer perempuan selama Perang Dunia II. Menjadi satu dari segelintir koresponden perempuan yang bebas berkelana di kamp-kamp konsentrasi.
Di antara foto-fotonya yang "abadi" adalah tubuh-tubuh kurus para tahanan kamp konsentrasi yang dibebaskan, penjaga Nazi yang babak belur dipukuli para mantan korbannya -- yang diselamatkan pasukan Sekutu, juga tentang keluarga Nazi yang memutuskan bunuh diri. Hingga saat ini, ia diakui sebagai salah satu fotografer paling tangguh di abad ke-20.
Kini, saat foto-foton dirinya mencuri perhatian dalam pameran, salah satu putranya, Antony Penrose, mengumumkan penemuan ribuan negatif foto karya Lee di rumah pertanian milik keluarganya di Sussex, Inggris -- di mana ia hidup sebagai Lady Penrose, hingga kematiannya akibat kanker pada 1977.
Foto-foto hasil karya Lee Miller bisa diintip di dunia maya hingga bulan depan, termasuk foto pembebasan Paris pada tahun 1944. Namun, sekali lagi, foto-foto itu tak bisa memecahkan misteri terbesar dari hidupnya.
Mengapa seorang yang susah payah membangun reputasinya sebagai ikon perempuan kreatif yang berjiwa bebas menggantung kameranya demi hidup sebagai ibu rumah tangga biasa? Menghabiskan sebagian besar hidupnya dalam kondisi depresi dan kecanduan alkohol?
Sejumlah orang mengaitkan kondisi itu dengan gangguan stres pasca-trauma, dan kengerian yang ia saksikan dalam perang -- yang pasti bisa menghantui siapapun.
Namun, bukan hanya itu jawabannya.
Korban Pelecehan Seksual
Selain foto telanjangnya di bak mandi Hitler, ada lagi foto serupa yang mungkin bisa menjelaskan tragedi tersembunyi dalam hidupnya. Juga tanpa busana.
Foto itu diambil tahun 1930, saat ia berusia 23 tahun. Sementara pria di balik kamera yang mengabadikan gambarnya adalah ayahnya sendiri, Theodore Miller.
Theodore Miller karya Lee Miller in Bathtub (1930) |
Dua saudara Lee Miller, Erik dan John menguak, pada tahun 1914, saat Lee baru berusia 7 tahun ia tinggal bersama kerabatnya di New York, saat ibunya --Florence sakit dan harus dirawat di rumah sakit. Di sana ia diperkosa hingga mengalami infeksi kencing nanah atau gonore. Pelakunya diduga rekan dari keluarga yang ia tinggali.
Namun, tak ada upaya hukum yang dilakukan pada pria bejat itu, mungkin agar tak jadi skandal di masa itu.
Lee juga jadi korban ambisi ayahnya sendiri, yang kerap memaksa istrinya berpose telanjang, atas nama seni. Entah bagaimana ia lalu memaksa putrinya untuk berpose bugil. Namun, Antony Penrose mengaku tak menemukan bukti bahwa pemerkosa itu adalah ayah Lee sendiri atau punya hubungan incest antar keduanya.
"Caranya difoto adalah pelanggaran terhadap hubungan orang tua dan anak," kata Antony. "Namun mesti tak normal, kupikir itu tak berbahaya," kata dia seperti dimuat Daily Mail (13/3/2013).
Sebaliknya, ia menduga, foto-foto telanjang itu adalah upaya Theodore untuk mengembalikan kepercayaan diri putrinya yang pernah mengalami kejadian traumatis. Namun, Lee tak pernah nyaman dengan foto-foto dirinya tanpa busana.
Di awal karirnya, Lee memilih profesi beragam, sebagai penari erotis di George White’s Scandals, dan menjadi model pakaian dalam department store Fifth Avenue.
Karirnya di dunia model dimulai pada 1927, di Vogue. Dari menjadi obyek foto ia mulai menunjukkan minat dalam dunia fotografi. Ia mendapat pelatihan memotret dari fotografer terkenal yang pernah dinikahinya, Man Ray.
Lee Miller; Roland Penrose karya Cecil Beaton (1968) |
Meski, dalam peperangan, mungkin untuk pertama kali dalam hidupnya, ia dihargai bukan karena penampilannya, tapi karena apa yang ia lakukan. Dihargain atas karyanya yang luar biasa.
Kehidupan Lee Miller adalah kisah tentang seorang anak yang menjadi korban kekerasan seksual yang merasa harus berjuang mendapatkan cinta dari ayahnya hingga rela melepas semua busananya untuk jadi model telanjang. Tentang seorang perempuan yang mengatasi trauma masa lalu.
Juga tentang seorang perempuan tangguh yang diakui karena karyanya, bukan hanya kecantikan belaka.
Sumber: liputan6.com