Aksi kejahatan yang meningkat dalam jaringan dunia maya yang menggunakan transfer dana melalui bank kian bervariasi. Dari yang berkedok online shop hingga modus terakhir yaitu jasa agen wisata yang beredar melalui pesan singkat di telepon genggam.
Polisi mengimbau bagi masyarakat untuk lebih waspada saat menerima pesan-pesan singkat di ponsel masing-masing. Terutama saat jam-jam lengah.
"Jam rawan terima SMS adalah jam makan siang pukul 12 sampai dengan 14. Sore hari pukul 17.00 karena kondisi kita pada jam makan siang tidak terlalu fokus, sudah ingin makan siang. Sedangkan jam pulang kantor sudah lelah," kata juru bicara Polres Metro Jakarta Selatan Briptu Broto Suwarno di kantornya.
Menurut Broto, dari beberapa kasus yang berhasil diungkap, modus-modus pesan singkat itu dikirimkan pelaku saat jam-jam lengah para calon korban. "Karena dari yang saya baca mayoritas jam pulang kerja," ujar Broto.
Broto menunjukkan rangkuman kasus yang ditangani Polres Jakarta Selatan selama tahun 2013. Dalam selembar kertas tertera kolom nomor telepon pelaku, jumlah uang korban yang ditransfer, dan nama-nama fiktif pemilik rekening tujuan korban.
"Ada 5 kasus dengan modus jaringan online dan transfer ATM selama tahun 2013 ini. Ini yang melapor," ujarnya.
Guna mencegah kejadian serupa untuk terulang, diharapkan masyarakat tidak mudah percaya bujuk rayu melalui SMS, telepon, belanja online. "Jangan mudah memberikan nomor rekening, jangan mudah dituntun menju ATM. Jika mendapatkan nomor tak dikenal langsung hapus," imbau dia.
Sumber: liputan6.com